Gubernur Sumut Bobby Nasution mengajak masyarakat merayakan HUT ke-77 dengan makan besar dan ziarah pahlawan. Berita mengenai HUT Ke-77 Sumut yang diwarnai dengan acara makan besar yang digelar oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution, bersama dengan Bobon Santoso, mencerminkan upaya untuk merayakan Hari Ulang Tahun dengan semangat kebersamaan dan keterlibatan masyarakat. Acara semacam ini biasanya bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial serta menampilkan budaya daerah melalui kuliner khas, yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Salah satu aspek positif dari acara makan besar ini adalah kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk berkumpul dan merayakan momen penting dalam sejarah daerah mereka. Dalam konteks ini, acara tersebut tidak hanya berfungsi sebagai perayaan semata, tetapi juga sebagai platform untuk membangun rasa memiliki terhadap daerah dan meningkatkan kepekaan sosial di antara warga. Kebersamaan dalam sebuah perayaan dapat memperkuat solidaritas masyarakat dan menjadikan mereka lebih peduli terhadap isu-isu yang dihadapi daerah mereka. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan dampak dari acara tersebut terhadap kesehatan dan lingkungan. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan isu kesehatan publik, penyelenggaraan acara besar yang melibatkan makanan dalam jumlah besar perlu dikelola dengan baik. Misalnya, memprioritaskan penggunaan bahan makanan lokal dan berkelanjutan dapat menjadi strategi yang baik untuk mendukung petani lokal serta mengurangi jejak karbon. Selain itu, pengelolaan limbah sisa makanan juga harus diperhatikan untuk menghindari pencemaran lingkungan. Makan besar yang digelar juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan kuliner khas Sumut kepada generasi muda, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya yang ada. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan kuliner dapat membantu mempertahankan identitas budaya daerah dan menjadi salah satu daya tarik bagi pariwisata. Dalam hal ini, Bobon Santoso sebagai tokoh kuliner berpeluang untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta, sehingga acara ini tidak hanya bersifat hiburan tetapi juga edukasi. Akhirnya, penting bagi para pengambil keputusan di Sumut untuk terus mendengarkan aspirasi masyarakat dan memperhatikan keberlanjutan dari tradisi semacam ini. Acara makan besar harus diintegrasikan dengan program-program pembangunan daerah yang lebih luas, agar dampak positifnya bisa dirasakan dalam jangka panjang. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik dari sektor pemerintah, masyarakat, maupun pelaku industri, diharapkan perayaan semacam ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan dan memajukan daerah Sumut secara keseluruhan.