'Darwis Jeunieb ditunjuk sebagai Wakil Ketua KPA Pusat (Wakil Panglima) menggantikan posisi almarhum Abu Razak di KPA,' kata Nurzahri. Berita mengenai pengangkatan Darwis Jeunieb sebagai pengganti almarhum Abu Razak sebagai Wakil Ketua KPA Pusat merupakan momen yang signifikan bagi organisasi tersebut dan masyarakat luas. Ketika seorang pemimpin meninggal dunia, tentu akan ada banyak harapan dan tanggung jawab yang harus diemban oleh penggantinya. Dalam konteks ini, Darwis Jeunieb diharapkan dapat meneruskan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh pendahulunya, sambil membawa inovasi dan penyegaran yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada. Almarhum Abu Razak dikenal luas atas kontribusinya dalam memperjuangkan hak-hak rakyat dan berkomitmen dalam upaya pemulihan pasca konflik. Darwis Jeunieb, yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang isu-isu yang dihadapi oleh KPA, memiliki tantangan berat dalam langkah awalnya. Ia tidak hanya dituntut untuk mempertahankan warisan positif Abu Razak, tetapi juga harus mampu mengimplementasikan kebijakan dan strategi baru guna meningkatkan efektivitas organisasi. Salah satu aspek utama yang perlu diperhatikan oleh Darwis ialah menjalin komunikasi yang lebih baik dengan anggota KPA serta masyarakat umum. Di era digital saat ini, penting bagi KPA untuk memanfaatkan berbagai platform komunikasi guna menjangkau audiens yang lebih luas. Memperkuat hubungan dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok muda, akan menjadi kunci dalam membangun dukungan luas bagi program-program yang akan dijalankan. Selain itu, dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan politik yang ada, kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif akan sangat diperlukan. Darwis perlu membangun sinergi dengan berbagai stakeholder, baik di tingkat lokal maupun nasional, untuk mencapai tujuan bersama. Mengintegrasikan berbagai perspektif dan memberdayakan anggota KPA dalam pengambilan keputusan juga akan memperkuat legitimasi dan kredibilitas organisasi. Di samping itu, peningkatan kapasitas anggota KPA untuk menghadapi dinamika yang terus berubah juga menjadi fokus utama. Pelatihan dan pengembangan keterampilan akan sangat penting agar setiap anggota dapat berkontribusi secara optimal dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. Darwis perlu merancang program-program yang inovatif dan adaptif untuk memastikan bahwa KPA tetap relevan dan mampu memberikan sumbangsih yang signifikan bagi masyarakat. Dengan kata lain, pengangkatan Darwis Jeunieb sebagai Wakil Ketua KPA Pusat bukanlah sekadar pergantian figur kepemimpinan, tetapi juga merupakan momentum untuk pembaruan dan revitalisasi. Banyak harapan yang dipikul oleh Darwis, dan mampu atau tidaknya ia memenuhi harapan tersebut akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk berinovasi, berkolaborasi dan memimpin dengan hati. Fokus pada kepentingan masyarakat dan upaya memperjuangkan kesejahteraan bersama akan menjadi fondasi utama bagi keberhasilan kepemimpinannya.