Tribun Lampung melakukan wawancara eksklusif bersama General Manager ASDP Cabang Bakauheni, Samsudin, Selasa (22/4/2025), tentang evaluasi arus mudik. Berita tentang bincang dengan GM ASDP Cabang Bakauheni, Samsudin, yang berambisi untuk menjadi pelayan kemanusiaan adalah topik yang sangat menarik dan relevan di tengah situasi sosial yang dinamis saat ini. Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti peran penting yang dimainkan oleh pihak swasta, terutama perusahaan transportasi, dalam mendukung upaya kemanusiaan dan pelayanan masyarakat. Samsudin memposisikan diri tidak hanya sebagai pemimpin perusahaan, tetapi juga sebagai sosok yang peduli dengan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan bahwa perusahaan transportasi dapat berkontribusi lebih dari sekadar penyedia layanan; mereka bisa menjadi agen perubahan yang berfokus pada pembenahan sosial. Hal ini memberikan harapan bahwa keberadaan perusahaan tidak hanya untuk mengejar keuntungan, tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya. Lebih jauh lagi, ketika seorang pemimpin memiliki visi untuk menjadi pelayan kemanusiaan, ini menciptakan budaya yang positif dalam organisasi. Karyawan akan termotivasi untuk berkontribusi lebih aktif dalam program-program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, visi ini tidak hanya bersifat personal tetapi juga menjadi bagian integral dalam DNA perusahaan, sehingga dapat meningkatkan citra dan reputasi baik di mata konsumen dan masyarakat luas. Dalam konteks kendaraan publik dan transportasi, ASDP memiliki akses yang luas. Mereka dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti dalam hal evakuasi dalam situasi darurat, penyediaan akses transportasi untuk wilayah terpencil, atau memberikan dukungan dalam program-program kesehatan dan pendidikan. Melalui kerja sama dengan berbagai lembaga, usaha-usaha ini dapat lebih efektif dan memiliki dampak yang lebih besar. Akhirnya, tanggapan terhadap berita ini juga perlu diimbangi dengan harapan bahwa visi ini tidak hanya sebuah retorika, tetapi juga diikuti dengan tindakan nyata. Masyarakat luas tentu mengharapkan adanya perubahan yang signifikan yang bisa dirasakan langsung. Dengan demikian, melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta kesadaran sosial yang lebih tinggi, kita dapat melihat implementasi nyata dari semangat kemanusiaan tersebut.