Pemeriksaan internal tengah dilakukan guna menelusuri keberadaan alat bantu pernapasan yang sangat vital tersebut.. . .. Berita mengenai hilangnya empat ventilator di RSUD Ir Soekarno Babel tentu menimbulkan keprihatinan, terlebih di tengah situasi di mana kebutuhan akan peralatan kesehatan seperti ventilator sangat tinggi, terutama pasca-pandemi COVID-19. Ventilator adalah alat penting dalam perawatan pasien yang mengalami gangguan pernapasan, dan kehilangan aset seperti ini dapat berdampak serius pada kemampuan rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Tindakan Inspektorat yang terjun untuk menelusuri hilangnya aset ini menunjukkan adanya upaya untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan aset kesehatan. Ini adalah langkah yang seharusnya dipuji, karena setiap lembaga publik memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua sumber daya yang dimiliki dikelola dengan baik dan tidak disalahgunakan. Investigasi ini perlu dilakukan dengan seksama untuk menggali penyebab kehilangan tersebut, apakah disebabkan oleh kelalaian, pencurian, atau masalah lainnya dalam sistem pengelolaan. Di sisi lain, berita ini juga menyoroti perlunya peningkatan dalam pengawasan dan manajemen aset di lembaga kesehatan. Sistem pemantauan yang lebih ketat dan transparan diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Hal ini bisa mencakup penggunaan teknologi modern untuk melacak aset, melatih staf tentang pentingnya menjaga dan merawat peralatan, serta membangun budaya tanggung jawab dalam organisasi. Di dalam konteks yang lebih luas, insiden ini mengingatkan kita akan tantangan yang dihadapi oleh sektor kesehatan, terutama di daerah-daerah yang mungkin memiliki sumber daya terbatas. Diperlukan investasi yang lebih besar dalam pengadaan peralatan medis serta infrastruktur yang mendukung agar fasilitas kesehatan dapat berfungsi secara optimal. Jika peralatan hilang atau tidak terawat, tentu hal itu akan berdampak langsung kepada kualitas pelayanan yang diterima oleh pasien. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kebijakan untuk tidak hanya fokus pada masalah yang muncul, tetapi juga untuk mengembangkan solusi jangka panjang yang dapat mengatasi akar permasalahan ini. Ini bisa meliputi peningkatan anggaran untuk kesehatan, pengembangan kapasitas SDM, serta penerapan sistem informasi manajemen yang lebih baik untuk aset-aset kesehatan. Akhirnya, kami berharap hasil dari investigasi ini dapat memberikan rekomendasi yang konstruktif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Transaparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam membangun kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan, dan tindakan nyata yang diambil dapat menjadi fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.