Kepulangan warga baru IKSPI Kera Sakti dari pengesahan di Madiun mendapat pengamanan ketat dari Polres Jombang. Pengamanan dilakukan mencegah gangguan kamtibmas Berita berjudul "Polisi Jombang Kawal Kepulangan Warga Baru IKSPI dari Pengesahan di Madiun" mencerminkan fenomena sosial yang menarik di Indonesia, di mana lembaga kepolisian tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga berupaya aktif dalam mendukung kegiatan komunitas. Ikatan Keluarga Siswa Pencak Silat Indonesia (IKSPI) merupakan organisasi yang bertujuan untuk mengembangkan seni bela diri, budaya, dan membawa semangat persatuan di kalangan anggotanya. Pengesahan anggota baru menandakan keberlanjutan nilai-nilai tersebut dan menggambarkan adanya regenerasi di dalam organisasi. Dari perspektif keamanan, kehadiran polisi dalam mengawal kepulangan anggota baru IKSPI menunjukkan komitmen lembaga penegak hukum untuk menjaga situasi tetap aman dan terkendali. Hal ini sangat penting, mengingat seringkali acara seremonial atau pengesahan dihadiri oleh banyak orang yang bisa berpotensi menimbulkan kerusuhan jika tidak dikelola dengan baik. Polisi, dalam hal ini, bertindak sebagai pengayom masyarakat dan memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan berjalan dengan damai dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Di sisi lain, kolaborasi antara pihak kepolisian dan organisasi masyarakat sipil seperti IKSPI juga bisa dianggap sebagai bentuk pendekatan restorative justice, di mana hukum tidak hanya dilihat sebagai kekuatan represif, tetapi juga sebagai fasilitator. Pendekatan semacam ini akan meningkatkan hubungan antara masyarakat dan aparat penegak hukum, yang sering kali dipandang skeptis oleh sebagian masyarakat. Dengan kehadiran polisi di tengah-tengah komunitas, diharapkan bisa mengurangi kesan negatif dan menumbuhkan rasa saling percaya. Selain itu, berita ini juga menggarisbawahi pentingnya peran organisasi massa dalam menjaga budaya lokal. IKSPI sebagai wadah bagi para pencinta pencak silat tidak hanya berfungsi untuk melestarikan seni bela diri tradisional, tetapi juga mendidik generasi muda tentang nilai-nilai kebersamaan, disiplin, dan rasa hormat. Ini sangat relevan dalam konteks tantangan modern yang sering kali membuat generasi muda terasing dari akar budayanya. Secara keseluruhan, berita ini mengilustrasikan suatu sinergi positif antara institusi pemerintah dan masyarakat sipil yang dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Strategi semacam ini bisa terus diperkuat agar masyarakat lebih peduli terhadap pelestarian budaya dan seni tradisional, serta meningkatkan rasa kesatuan di tengah masyarakat yang majemuk. Selain itu, keterlibatan polisi dalam acara-acara budaya juga dapat memperlihatkan sisi humanis mereka, yang sering kali terabaikan dalam palagan berita negatif yang biasa kita lihat. Semoga langkah-langkah ini terus dilanjutkan dan diperluas agar lebih banyak lagi kegiatan serupa dapat terlaksana tanpa ada konflik, serta mampu menguatkan ikatan sosial antar anggota masyarakat. Keberadaan IKSPI yang diakui dan didukung oleh pihak kepolisian dapat menjadi model bagi organisasi lain dalam berkolaborasi demi penegakan keamanan dan pelestarian budaya.