Kuasa hukum RF dan KA dari Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Fajar Trilaksana, Berita mengenai kasus keroyokan yang menyebabkan kematian seorang remaja di Gresik tentu sangat mengagetkan dan memprihatinkan. Kasus seperti ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi masyarakat terkait kekerasan di kalangan remaja. Ketika kekerasan sudah menjadi pilihan untuk menyelesaikan konflik atau kesalahpahaman, menunjukkan bahwa ada yang salah dalam pendidikan dan pembinaan karakter yang diterima oleh generasi muda. Sanksi penjara selama tujuh tahun bagi kelima remaja tersebut adalah langkah hukum yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa hukuman penjara saja tidak cukup untuk menyelesaikan akar masalah. Perlu adanya upaya yang lebih komprehensif dalam mencegah kekerasan di kalangan remaja, termasuk pendidikan tentang nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan penyelesaian konflik yang damai. Program-program pembinaan karakter dan keterampilan sosial di sekolah dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Selain itu, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para remaja. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting agar anak merasa nyaman untuk berbagi masalah yang dihadapi. Dukungan dari keluarga, serta keterlibatan aktif dalam kegiatan positif, dapat membantu remaja menghindari pengaruh negatif dari lingkungan, termasuk kekerasan dan perilaku merusak lainnya. Kejadian tragis ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita perlu meningkatkan kesadaran bersama tentang perlunya pendekatan yang lebih integratif dalam mendidik generasi muda. Media juga memegang peranan penting dalam menciptakan citra yang positif tentang solusi damai dan konstruktif daripada menonjolkan kekerasan. Mari kita bersatu untuk mencegah kejadian serupa dan menciptakan generasi yang lebih baik, yang mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih bijaksana dan beradab.