Hasrat Warga Sulut ke Kamboja Tak Padam Meski Banyak Korban, Begini Analisa Pengamat Sosial

6 hari yang lalu
4


Loading...
Pengamat sosial dari UNIMA Meike Imbar menuturkan, bekerja di luar negeri merupakan bagian dari hasrat manusia untuk mencari penghidupan
Berita tersebut mencerminkan dinamika sosial yang kompleks terkait keinginan dan harapan masyarakat, khususnya dari Sulawesi Utara (Sulut), untuk mencari peluang di luar negeri, termasuk ke Kamboja. Meskipun banyak laporan tentang risiko yang terkait dengan migrasi tersebut, minat masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih baik tetap kuat. Hal ini menunjukkan adanya harapan yang mendalam untuk mencapai kemakmuran, bahkan ketika risiko dan masalah besar mengintai. Fenomena ini dapat dilihat dalam konteks migrasi ekonomi yang sering kali memicu keputusan membawa individu atau sekelompok orang berangkat ke negara lain, demi mengejar peluang pekerjaan yang lebih baik. Di Sulut, di mana tingkat pengangguran atau ketimpangan ekonomi dapat menjadi persoalan, keputusan untuk pergi ke Kamboja mungkin dipandang sebagai langkah yang rasional, meskipun dalam kenyataannya banyak yang harus menanggung risiko tinggi dan mengalami eksploitasi. Para pengamat sosial berpendapat bahwa situasi ini juga berkaitan dengan faktor ekonomi dan sosial di daerah tersebut. Jika pemerintah atau lembaga terkait tidak dapat memberikan solusi yang memadai terhadap permasalahan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, maka keinginan untuk migrasi akan terus menjadi pilihan bagi banyak orang. Ini mencerminkan tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dalam memberikan peluang kerja yang memadai dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Kemungkinan terbenturnya banyak kasus korban dalam migrasi ilegal seharusnya menjadi titik perhatian serius bagi pemerintah. Pengawasan dan penegakan hukum yang lebih baik diperlukan untuk melindungi warga dari jaringan penyelundupan manusia yang sering kali menawarkan janji palsu tanpa menyedari risiko yang terlibat. Edukasi publik mengenai risiko dan realitas migrasi juga menjadi sangat penting agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi dari keputusan tersebut. Selain itu, penting juga untuk menyadari bahwa migrasi bukanlah solusi tunggal untuk masalah ekonomi. Pendekatan yang lebih holistik, yang mencakup pengembangan ekonomi lokal, program keterampilan, dan peningkatan infrastruktur, akan dapat memberikan alternatif yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan demikian, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif di dalam negeri bisa mengurangi dorongan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Akhirnya, kasus ini menunjukkan perlunya kolaborasi tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan di Sulut. Tujuan akhir seharusnya adalah agar setiap individu memiliki pilihan dan kesempatan yang memadai untuk berkembang tanpa harus mengambil risiko yang membahayakan diri.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment