Sinar matanya memantulkan cahaya kejujuran dan kedalaman cinta Ilahi  yang  sangat meneguhkan  hati. Berita yang berjudul "Paus Fransiskus Hadirkan Wajah Kerahiman Ilahi pada Abad ini" dari Pos-kupang.com menggarisbawahi peran penting Paus Fransiskus dalam memperkenalkan dan menegaskan kembali konsep kerahiman ilahi di zaman modern. Dalam konteks dunia yang sering kali didera ketidakadilan, ketegangan sosial, dan perpecahan, pesan kerahiman menjadi sangat relevan. Paus Fransiskus, dalam banyak khotbah dan pernyataannya, selalu menekankan pentingnya menyebarkan cinta dan pengertian serta menghapus stigma negatif terhadap mereka yang dianggap sebagai “yang terpinggirkan”. Salah satu kontribusi signifikan Paus dalam hal ini adalah kemampuannya menjangkau khalayak yang lebih luas, termasuk mereka yang jauh dari gereja atau bahkan skeptis terhadap agama. Melalui pendekatan yang inklusif, ia berhasil menyampaikan pesan bahwa kerahiman bukan hanya untuk orang-orang baik, tetapi juga untuk mereka yang tersalah, mengajak semua pihak untuk merenungkan kembali bagaimana mereka memperlakukan satu sama lain. Ini tentunya menandai suatu perubahan paradigma dalam bagaimana ajaran agama dipandang dan dipraktikkan di masyarakat. Dalam konteks abad ini, di mana konflik beragam ideologi dan nilai sering kali memecah belah komunitas, pemikiran Paus mengenai kerahiman dapat berfungsi sebagai jembatan untuk dialog antarbudaya dan antaragama. Ia memberikan penekanan pada dialog yang saling menghormati dan pengertian sebagai cara yang efektif untuk menyembuhkan luka masyarakat yang ada. Dengan demikian, penggambaran kerahiman ilahi oleh Paus Fransiskus tidak hanya bersifat religius, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan kultural yang sangat penting. Menghadapi tantangan global seperti crisis iklim, pengungsi, dan ketidakadilan sosial, pesan kerahiman yang dilansir oleh Paus menjadi panggilan untuk tindakan bersama. Ia menghimbau umat manusia untuk tidak hanya berdoa, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Dalam hal ini, kerahiman tidak hanya sekadar sebuah nilai moral, tetapi juga mendorong aksi nyata dalam merespon isu-isu global. Secara keseluruhan, pendekatan Paus Fransiskus yang mengedepankan kerahiman sangat penting dalam kerangka konteks kekinian. Ini adalah ajakan untuk merenungkan bagaimana setiap individu dapat bertindak dengan lebih penuh cinta dan pengertian, serta berusaha menghapus pola pikir negatif yang sering kali mengalienasi orang lain. Dengan pemahaman dan penerapan yang lebih mendalam mengenai kerahiman, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghargai.