Siti Romlah Masih Dirawat Intensif Usai Dibacok Mantan Suami Berkali-kali

3 hari yang lalu
5


Loading...
Siti Romlah, janda 50 tahun, dibacok mantan suaminya, Sugianto, di Pasuruan. Korban dirawat intensif, pelaku ditangkap setelah melarikan diri.
Berita mengenai Siti Romlah yang masih dirawat intensif setelah menjadi korban kekerasan oleh mantan suaminya mencerminkan masalah serius yang ada di masyarakat kita, terutama terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga. Kasus ini kembali mengingatkan kita bahwa kekerasan terhadap perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun terdapat undang-undang yang mengatur tentang perlindungan terhadap perempuan, masih banyak kasus yang terjadi dan dibiarkan begitu saja. Kekerasan dalam rumah tangga sering kali bersifat sistemik dan terstruktur, di mana korban merasa terperangkap dalam situasi berbahaya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang korban ragu untuk melapor, seperti takut terhadap pelaku, stigma sosial, dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Adanya pemberitaan mengenai kasus seperti Siti Romlah seharusnya memicu kesadaran masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan memberikan dukungan kepada korban kekerasan. Tidak bisa dipungkiri bahwa media memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan isu ini. Berita yang mencolok dapat menarik perhatian publik dan mendorong pihak berwenang untuk lebih aktif dalam menangani kasus-kasus kekerasan. Namun, media juga harus bertanggung jawab dalam pemberitaan agar tidak memperburuk keadaan korban. Penyajian berita harus dilakukan dengan sensitif dan tidak menyudutkan pihak tertentu, terutama korban. Dari sudut pandang korban, penting untuk selalu memberikan dukungan psikologis dan hukum. Para korban harus merasa bahwa mereka tidak sendirian dan ada institusi yang siap membantu mereka. Sistem pendukung yang kuat, termasuk tempat perlindungan bagi perempuan dan layanan konseling, adalah hal yang sangat dibutuhkan. Selain itu, pendidikan dan sosialisasi tentang kekerasan dalam rumah tangga perlu terus digalakkan. Masyarakat harus diberi pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cara mengenali tanda-tanda kekerasan dan pentingnya melapor. Kesadaran juga harus dibangun di kalangan pria untuk menjaga sikap menghormati perempuan serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua. Dalam konteks ini, kasus Siti Romlah dapat menjadi titik awal bagi diskusi lebih lanjut mengenai upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Dengan adanya penanganan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi angka kekerasan dan memberikan keadilan bagi para korban. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan adil, di mana setiap individu, baik perempuan maupun laki-laki, dapat hidup tanpa rasa takut akan kekerasan. Akhirnya, semoga Siti Romlah segera pulih dari kejadian tragis ini, dan semoga ada langkah-langkah nyata yang diambil untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang. Kita semua harus berkolaborasi dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan satu sama lain, serta menghapus stigma dan diskriminasi terhadap perempuan yang menjadi korban kekerasan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment