Loading...
Megawati, kata dia, prihatin atas konflik kekerasan antara Palestina dan Israel yang masih terjadi hingga kini.
Berita tentang Megawati Soekarnoputri yang mendorong dilaksanakannya KAA (Konferensi Asia-Afrika) jilid II membawa kita pada refleksi mendalam tentang perjalanan 70 tahun sejak KAA pertama kali digelar. Konferensi ini bukan hanya menjadi momen sejarah, tetapi juga sebuah simbol kebangkitan negara-negara Asia dan Afrika yang saat itu berada dalam proses dekolonisasi dan memperjuangkan hak-hak bangsa mereka. Dengan mengevaluasi perjalanan tersebut, Megawati menegaskan pentingnya mengenang kembali nilai-nilai yang telah disepakati masanya dan mempertimbangkan tantangan-tantangan baru yang dihadapi negara-negara di kawasan tersebut saat ini.
Penderitaan Palestina menjadi fokus yang sangat relevan dalam diskusi ini. Konflik yang tak kunjung reda ini mencerminkan tantangan besar bagi komunitas internasional dan menunjukkan betapa pentingnya solidaritas antarbangsa dalam menghadapi isu-isu kemanusiaan. Mengangkat isu Palestina dalam konteks KAA dapat menjadi langkah strategis untuk kembali mengingatkan dunia akan pentingnya dukungan kepada bangsa yang terpinggirkan dan memperkuat semangat kerjasama di antara negara-negara Asia-Afrika.
Mendorong pelaksanaan KAA jilid II juga merupakan upaya untuk menciptakan forum komunikasi yang lebih kuat bagi negara-negara berkembang untuk bersatu dalam menghadapi dominasi kekuatan besar, baik secara ekonomi maupun politik. Situasi global yang terus berkembang, seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan ketidakpastian ekonomi, menuntut negara-negara di kawasan ini untuk saling mendukung dalam mencari solusi bersama. KAA jilid II berpotensi untuk menjadi platform yang efektif dalam mendiskusikan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia modern.
Namun, penting untuk diingat bahwa aspek praktis dari pelaksanaan konferensi ini perlu didiskusikan secara mendalam. Tantangan dalam mencapai konsensus di antara negara-negara dengan latar belakang yang beragam tetap ada. KAA jilid II harus bersikukuh pada prinsip-prinsip inklusif dan representatif sehingga semua suara dapat didengar dan diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan segala kompleksitas konteks geopolitik saat ini, dorongan Megawati untuk menggagas KAA jilid II juga bisa dilihat sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat identitas kolektif negara-negara Asia-Afrika di tengah persaingan global yang semakin intens. Kesatuan suara dan kerjasama antar negara-negara dengan nasib serupa bisa menjadi langkah strategis untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkeadilan bagi semua.
Secara keseluruhan, langkah ini bisa menjadi momentum yang baik bagi penguatan kerjasama multilateral. KAA jilid II bukan hanya tentang mengenang sejarah, tetapi juga tentang merumuskan masa depan yang lebih cerah bagi negara-negara yang pernah merasakan penjajahan dan penindasan. Dengan mengedepankan solidaritas dan kerjasama, kita berharap KAA jilid II dapat menjadi titik awal bagi perluasan jangkauan kerjasama internasional di antara negara-negara Asia-Afrika yang bertujuan untuk kesejahteraan bersama.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment