Loading...
Pemerintah Kota Tomohon menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar di Stadion Babe Palar pada Kamis, 24/4/2025 malam.
Berita mengenai Pemerintah Kota Tomohon yang mengadakan Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) Paskah 2025 menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun masyarakat yang religius. Rangkaian acara seperti ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi warga untuk merayakan Paskah, tetapi juga sebagai wahana mempererat hubungan antara pemerintah, masyarakat, dan gereja. Dengan mengusung tema sinergi, Pemkot Tomohon menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling mendukung.
Paskah menjadi salah satu momen penting dalam kalender Kristen, dan perayaan ini tentunya dapat memberi dampak positif bagi keharmonisan sosial di Tomohon. Kota yang dikenal dengan julukan 'Kota Seribu Jemaat' ini memiliki latar belakang yang kental dengan nilai-nilai religius. Melalui kegiatan KKR ini, diharapkan dapat memperkuat iman masyarakat serta menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, KKR ini juga bisa dianggap sebagai upaya untuk mendorong partisipasi aktif dari jemaat dalam berbagai program Pemerintah. Dengan melibatkan gereja, Pemkot dapat memanfaatkan jaringan yang sudah ada untuk menyebarluaskan informasi dan mengajak partisipasi warga dalam pembangunan kota. Ini membuka peluang bagi dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat, sehingga menghasilkan program-program yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Namun, penting juga untuk memastikan bahwa kegiatan ini dijalankan dengan inklusif, menghargai keberagaman yang ada di Tomohon. Dalam konteks pluralisme, pemerintah perlu mengakomodasi berbagai pandangan dan keyakinan masyarakat agar semua masyarakat merasa terlibat dan tidak terpinggirkan. Hal ini adalah bagian dari menciptakan kota yang tidak hanya religius, tetapi juga toleran dan saling menghormati.
Secara keseluruhan, upaya Pemkot Tomohon dalam menggelar KKR Paskah 2025 adalah langkah positif menuju pembentukan komunitas yang religius dan kooperatif. Di samping itu, kegiatan ini juga perlu diimbangi dengan program dan kebijakan yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Keselarasan antara nilai-nilai religius dan pembangunan yang berkelanjutan akan menciptakan fondasi yang kokoh bagi kemajuan kota Tomohon di masa mendatang. Dengan demikian, Kota Tomohon bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengintegrasikan aspek religius dengan pembangunan sosial ekonomi yang inklusif.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment