Sebanyak enam warga di Kota Ambon meninggal dunia karena terinfeksi gigitan anjing rabies. Sebagian dari korban tak mau divaksin. Berita tentang enam orang yang meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies di Ambon merupakan sebuah tragedi yang sangat menyedihkan dan menunjukkan betapa seriusnya masalah penyakit zoonosis, khususnya rabies, di Indonesia. Kasus ini menggambarkan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai risiko rabies dan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif. Rabies adalah penyakit virus yang fatal dan bisa menular dari hewan ke manusia. Di Indonesia, anjing merupakan salah satu vektor utama penyebaran penyakit ini. Meskipun rabies dapat dicegah melalui vaksinasi, masih banyak komunitas yang kurang mendapatkan edukasi tentang pentingnya vaksinasi hewan peliharaan dan bahaya dari gigitan hewan yang terinfeksi. Kegagalan dalam menyadari dan mengatasi masalah ini dapat berakibat fatal, seperti yang terlihat dalam berita ini. Pentingnya program vaksinasi anjing dan edukasi masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemerintah dan organisasi kesehatan seharusnya meningkatkan upaya untuk melakukan sosialisasi tentang rabies, tidak hanya di wilayah-wilayah yang sudah pernah terjadi kasus, tetapi juga di daerah-daerah lain yang belum terpapar. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat, diharapkan tingkat pencegahan dan respons terhadap potensi gigitan anjing rabies dapat lebih baik. Selain itu, penanganan situasi seperti ini juga memerlukan kerjasama antara berbagai instansi, termasuk pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan organisasi non-pemerintah. Penyaluran informasi yang cepat dan akurat dapat membantu masyarakat untuk segera mendapatkan perawatan setelah terjadinya gigitan hewan. Ketersediaan vaksin rabies dan fasilitas kesehatan yang memadai sangat penting untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Kisah sedih di Ambon juga menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan perlindungan terhadap hewan peliharaan serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat perlu didorong untuk melaporkan hewan yang mencurigakan atau menunjukkan perilaku agresif agar tindakan cepat dapat diambil. Ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif sebagai bagian dari komunitas. Dengan meningkatnya jumlah kasus rabies di Indonesia, sudah saatnya bagi pemerintah untuk merevisi dan memperkuat kebijakan terkait pencegahan dan penanganan rabies. Program-program vaksinasi yang langsung menyentuh masyarakat dan edukasi yang berkelanjutan perlu menjadi prioritas agar kejadian tragis ini tidak terulang di masa depan. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, kita dapat berharap untuk menurunkan angka kejadian rabies dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.