Jokowi, Natalius Pigai, Thomas Djiwandono, dan Ignasius Djonan telah tiba melayat di pemakaman Paus Fransiskus, di Vatikan. Saya mohon maaf, tetapi hingga batas pengetahuan saya yang terakhir diperbarui pada Oktober 2023, tidak ada berita tentang pemakaman Paus Fransiskus. Oleh karena itu, saya tidak dapat memberikan tanggapan langsung mengenai berita tersebut. Namun, saya dapat membahas kemungkinan relevansi berita seperti itu jika memang terjadi di masa depan. Jika Presiden Jokowi dan rombongan utusan Prabowo menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, ini akan menjadi momen penting bagi Indonesia dalam konteks diplomasi internasional dan hubungan antaragama. Pernyataan dukungan dan penghormatan terhadap pemimpin spiritual dunia seperti Paus dapat memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia, menunjukkan bahwa negara ini menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan dialog antaragama. Kehadiran tokoh-tokoh penting dari Indonesia dalam acara internasional semacam ini juga dapat mempromosikan keragaman dan toleransi yang menjadi ciri khas Indonesia. Ini bisa dilihat sebagai langkah strategis untuk menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Secara politik, kehadiran kedua tokoh tersebut dapat dilihat sebagai sinyal bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam pandangan maupun kebijakan, terdapat komitmen untuk bekerja sama dalam isu-isu global yang lebih besar. Seiring dengan penguatan hubungan bilateral dan multilateral, partisipasi dalam acara-acara penting juga dapat membantu dalam memperkuat posisi tawar Indonesia di forum internasional. Secara keseluruhan, meskipun berita ini bersifat spekulatif, kehadiran pemimpin Indonesia dalam acara-acara bersejarah seperti pemakaman Paus Fransiskus dapat menghadirkan banyak manfaat baik secara diplomatik maupun sosial-budaya. Ini menunjukkan bagaimana Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, dapat menjadi jembatan antara berbagai agama dan budaya di dunia.