Ganjar Pranowo, enggan mengomentari polemik dugaa ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Ganjar mengaku tak tertarik membahas perihal isu tersebut. Berita mengenai Ganjar Pranowo yang enggan memberikan komentar tentang polemik ijazah Jokowi menyoroti dinamika politik yang kerap kali melibatkan isu pendidikan dan kredibilitas seorang pemimpin. Dalam konteks ini, sikap Ganjar yang memilih untuk tidak berkomentar menunjukkan pendekatan yang hati-hati. Di satu sisi, ini dapat dimaklumi mengingat isu ijazah adalah isu sensitif yang berpotensi memicu konflik politik dan perpecahan di antara pendukung masing-masing kandidat. Di sisi lain, sikap ini juga bisa dinilai sebagai upaya untuk menjaga jarak dari polemik yang tidak produktif. Polemik tentang ijazah Jokowi bukanlah hal baru dan telah mencuat beberapa kali sepanjang karir politiknya. Isu ini sering kali digunakan oleh lawan politik untuk meragukan kapasitasnya sebagai pemimpin. Namun, di era informasi saat ini, publik semakin kritis dan mampu melakukan verifikasi informasi. Hal ini menuntut para politisi untuk lebih transparan dan lebih bertanggung jawab. Ganjar yang enggan berkomentar juga bisa berarti ia ingin menunjukkan bahwa dia lebih fokus pada substansi dan program, ketimbang terjebak dalam debat yang tidak membawa manfaat. Ketika Ganjar menyebut "dibuktikan di pengadilan," ia mengindikasikan bahwa persoalan ini sebaiknya diselesaikan melalui mekanisme hukum yang jelas. Ini mencerminkan sikap yang patut diapresiasi, sebab membiarkan proses hukum berjalan bisa menjadi cara terbaik untuk menyelesaikan isu tanpa memperburuk situasi. Dengan merujuk pada pengadilan, Ganjar juga menunjukkan bahwa ia menghormati prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan, di mana setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang setara di mata hukum. Namun, dalam menghadapi polemik seperti ini, politisi juga perlu mengingat pentingnya komunikasi dengan publik. Walaupun menghindari perdebatan yang tidak produktif adalah langkah positif, mereka juga perlu menyampaikan visi dan misi secara jelas kepada rakyat. Ketidakpastian atau ambiguitas dalam merespons isu-isu sensitif bisa menjadi peluang bagi lawan politik untuk memanfaatkan ketidakjelasan tersebut sebagai senjata. Oleh karena itu, hubungan antara komunikasi politik dan kredibilitas menjadi sangat penting di zaman sekarang. Pada akhirnya, sikap Ganjar mungkin mencerminkan suatu strategi politik yang lebih fokus pada program dan solusi, daripada terjebak dalam polemik yang tidak menguntungkan. Ini adalah tantangan bagi setiap calon pemimpin untuk tetap relevan dan memberikan kejelasan kepada publik dalam menghadapi berbagai isu. Masyarakat pun diharapkan dapat bijak dalam menilai informasi dan mencari fakta sebelum mengambil kesimpulan mengenai seorang tokoh politik. Hal ini penting untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat dan konstruktif.