Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Mardiono menekankan pentingnya pertanian sirkular untuk meningkatkan hasil dan kesuburan tanah. Berita berjudul "Panen Pertanian Sirkular, Mardiono Sorot Nasib Petani Gurem" mencerminkan isu penting dalam dunia pertanian, terutama bagi petani yang tergolong dalam kategori ekonomi rendah atau "petani gurem". Pertanian sirkular adalah pendekatan berkelanjutan yang berpotensi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani gurem, seperti keterbatasan modal, akses pasar yang sulit, serta dampak perubahan iklim. Dalam konteks ini, perhatian Mardiono terhadap nasib petani gurem sangat relevan dan menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan mereka. Pendekatan pertanian sirkular mengedepankan penggunaan kembali sumber daya yang ada dan meminimalkan limbah. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan sistem yang lebih ramah lingkungan, petani dapat memaksimalkan hasil panennya tanpa harus bergantung pada input kimia yang mahal dan terkadang tidak ramah lingkungan. Dalam hal ini, Mardiono dapat menyuarakan pentingnya akses terhadap pelatihan dan teknologi yang mendukung praktik pertanian sirkular. Namun, meskipun konsep pertanian sirkular menarik, tantangan di lapangan tetap ada. Banyak petani gurem yang mungkin belum memiliki pengetahuan atau keterampilan untuk mengimplementasikan teknik-teknik ini. Diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk memberikan pelatihan dan sumber daya yang diperlukan. Partisipasi komunitas lokal dalam proses ini juga sangat penting agar solusi yang diusulkan relevan dan dapat diterima oleh petani. Selain itu, akses ke pasar merupakan faktor kunci untuk memastikan kesejahteraan petani gurem. Meskipun mereka dapat meningkatkan produktivitas melalui pertanian sirkular, tanpa akses ke pasar yang adil, hasil panen mereka mungkin tidak dapat dijual dengan harga yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi Mardiono dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung akses pasar yang lebih baik dan perlindungan terhadap harga produk pertanian. Dengan memperhatikan semua aspek ini, penting untuk memahami bahwa keberhasilan program pertanian sirkular juga bergantung pada dukungan kebijakan yang tepat, infrastruktur yang memadai, serta komitmen dari seluruh pihak terkait. Jika semua elemen ini dapat diintegrasikan, maka potensi pertanian sirkular untuk meningkatkan kesejahteraan petani gurem bisa menjadi kenyataan. Sebagai penutup, berita ini harus dianggap sebagai panggilan untuk bertindak. Kita harus memastikan bahwa suara petani gurem terdengar dan didengar, serta memberikan mereka alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk tampil lebih baik dalam industri pertanian yang semakin kompetitif ini. Jika kita berhasil menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan petani, maka kita telah mengambil langkah besar menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan inklusif.