Ribuan orang menghadiri Tabligh Akbar bersama Ustaz Abdul Somad di Lapangan PKOR Way Halim Bandar Lampung, Jumat (25/4/2025) malam. Berita tentang Ustadz Abdul Somad (UAS) yang hadir di Tabligh Akbar di PKOR Way Halim dan mengajak pemimpin serta warga Lampung untuk takut kepada Allah menjadi sorotan penting di tengah masyarakat. UAS dikenal sebagai seorang dai yang memiliki pengaruh besar di Indonesia, terutama dalam mengajak umat untuk kembali kepada akidah dan ajaran Islam yang benar. Dalam konteks ini, ajakan untuk takut kepada Allah dapat diartikan sebagai seruan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan moral, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam konteks kepemimpinan. Pentingnya rasa takut kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi pendorong untuk bertindak dengan lebih baik. Rasa takut ini seharusnya tidak dimaknai sebagai rasa takut yang negatif, melainkan sebagai dorongan untuk berbuat kebaikan dan menjauhi tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin yang memiliki rasa takut kepada Allah cenderung mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan adil. Mereka akan mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan yang diambil, baik untuk rakyat maupun untuk diri mereka sendiri di hadapan Allah kelak. Kegiatan tabligh akbar seperti ini juga memiliki peran penting dalam memperkuat tali silaturahmi antar masyarakat. Dalam suasana yang penuh kebersamaan, umat dapat saling berbagi pandangan, pengalaman, dan menumbuhkan rasa saling peduli. Tabligh akbar tidak hanya menjadi ajang bertukar pesan spiritual, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkokoh nilai-nilai sosial yang mungkin sudah mulai pudar di tengah dinamika kehidupan modern yang sangat cepat. Di samping itu, keterlibatan tokoh agama seperti UAS dalam acara-acara seperti ini memberikan harapan bagi masyarakat bahwa pemimpin mereka juga memperhatikan aspek spiritual masyarakat. Ini penting karena sering kali, dalam hiruk pikuk pembangunan dan kebijakan yang diputuskan oleh para pemimpin, unsur spiritual dan moral sering terabaikan. Dengan memperjuangkan nilai-nilai ketuhanan, pemimpin dapat membangun fondasi yang lebih kuat dalam masyarakat. Pesan-pesan yang disampaikan UAS juga seharusnya bisa menjadi pemicu refleksi bagi setiap individu, baik pemimpin maupun warga biasa. Dalam dunia yang penuh dengan tantangan seperti sekarang, adakalanya kita perlu mengingat bahwa kekuasaan, harta, dan kedudukan bukanlah segala-galanya. Menunjukkan rasa takut kepada Allah dalam segala aspek kehidupan adalah salah satu cara untuk menjamin bahwa setiap langkah yang diambil adalah untuk kebaikan bersama. Dengan demikian, ajakan UAS untuk takut kepada Allah bukan sekadar retorika, tetapi merupakan panggilan untuk melakukan introspeksi, memperkuat iman, dan membangun komitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Harapannya, pesan ini dapat menginspirasi banyak orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan pemimpin yang lebih bijaksana, sehingga membawa pada perubahan positif di dalam masyarakat.