Loading...
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, akan mengubah pola bantuan masjid. Tak hanya bantuan fisik, tapi juga bantuan untuk pengembangan SDM pengurus
Berita mengenai Bobby Nasution yang mengubah pola pemberian bantuan ke masjid menunjukkan langkah yang progresif dan berorientasi pada nilai-nilai sosial yang lebih dalam. Dalam era di mana banyak kegiatan sosial sering kali terfokus pada aspek bangunan fisik semata, pendekatan Bobby yang menekankan pada penguatan peran masjid sebagai pusat komunitas merupakan langkah yang patut diacungi jempol.
Pertama, dengan mengedepankan program-program yang tidak hanya sekadar membangun fisik, tetapi juga memberdayakan masyarakat, alokasi bantuan semacam ini menunjukkan perhatian yang lebih holistic terhadap fungsi masjid dalam kehidupan sehari-hari. Masjid sebagai tempat ibadah telah lama berperan sebagai pusat interaksi sosial dan pendidikan. Dengan demikian, menempatkan perhatian lebih pada pengembangan program yang mendukung kegiatan-kegiatan berbasis komunitas, misalnya pendidikan agama, pengembangan ekonomi mikro, dan kegiatan sosial lainnya, dapat meningkatkan peran strategis masjid dalam masyarakat.
Kedua, perubahan pola bantuan ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pengelolaan dan penggunaan masjid. Melalui program-program yang melibatkan masyarakat, seperti pelatihan, seminar, atau kegiatan sosial, masjid dapat berfungsi sebagai ruang dialog dan kolaborasi. Ini bukan hanya akan meningkatkan kebersamaan dalam komunitas, tetapi juga memfasilitasi kebutuhan aktual masyarakat. Dengan cara ini, masjid tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi tempat di mana ide-ide dapat berkembang dan solusi kreatif untuk masalah sosial dapat ditemukan.
Ketiga, dalam konteks pembangunan masjid yang berkelanjutan, pendekatan Bobby ini juga sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan memfokuskan bantuan pada pemberdayaan komunitas, kita tidak hanya membangun gedung, tetapi juga membangun kapasitas manusia, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya, dengan masjid sebagai pilar utama dalam proses tersebut.
Namun, tentu saja, untuk mewujudkan visi ini diperlukan komitmen dan aksi nyata dari semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Melibatkan berbagai stakeholder dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program tersebut akan menjadi kunci keberhasilan. Dengan dukungan yang solid, bukan tidak mungkin masjid dapat kembali menjadi pusat kehidupan masyarakat yang dinamis dan inovatif.
Secara keseluruhan, langkah Bobby Nasution untuk mengubah pola pemberian bantuan ke masjid dengan menekankan pada aspek-aspek yang lebih substantif menunjukkan bahwa di tengah tantangan sosial yang kompleks, ada harapan untuk menciptakan transformasi positif melalui pendekatan yang lebih inklusif dan strategis. Ini adalah sebuah langkah baik yang, jika dilaksanakan dengan konsisten, tidak hanya akan menguntungkan para jamaah masjid, tetapi juga seluruh komunitas.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment