Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman secara resmi membuka Koordinasi Nasional ( Kornas) Penyuluh Pertanian se-Indonesia yang digelar di Berita mengenai pembukaan Kornas Penyuluh Pertanian Se-Indonesia yang disertai dengan pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) tentang penggerakan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam mewujudkan swasembada pangan merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi sektor pertanian di Indonesia. Dalam konteks global yang semakin kompleks dan tantangan pangan yang terus meningkat, upaya pemerintah untuk meningkatkan peran penyuluh pertanian sangatlah krusial. Penyuluh pertanian memiliki peran sentral dalam mengedukasi dan memberdayakan petani. Mereka berfungsi sebagai jembatan antara pemerintah dan petani, menyampaikan informasi terbaru tentang teknik pertanian, pemanfaatan teknologi, serta kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan menguatkan kapasitas PPL, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yang pada gilirannya akan mendukung program swasembada pangan. Ini sejalan dengan kebutuhan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional di tengah permintaan yang terus meningkat. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian tidaklah sedikit. Faktor perubahan iklim, penurunan lahan pertanian, hingga fluktuasi harga pangan menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, inisiatif untuk memberdayakan PPL melalui pelatihan dan penyuluhan yang efektif menjadi sangat penting. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan teknis petani, tetapi juga mendorong inovasi yang dapat membantu mereka beradaptasi dengan kondisi yang berubah. Penting juga untuk menciptakan sinergi antara penyuluh pertanian, petani, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, seperti pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan sektor swasta. Kolaborasi ini akan menciptakan ekosistem pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan. Misalnya, dengan melibatkan sektor swasta dalam penyuluhan pertanian, kita dapat membawa teknologi dan praktik terbaik yang akan meningkatkan efisiensi serta produktivitas. Dalam konteks tersebut, dukungan dari pemerintah juga sangat dibutuhkan. Baik dari segi anggaran, kebijakan yang mendukung, maupun infrastruktur yang memungkinkan penyuluhan berlangsung secara efektif. Selain itu, pemerintah perlu memastikan bahwa program-program yang diluncurkan relevan dengan kebutuhan petani dan dapat diakses dengan mudah. Akhirnya, keberhasilan swasembada pangan tidak hanya ditentukan oleh peningkatan produksi, tetapi juga oleh keberlanjutan dan keadilan dalam distribusi pangan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa peningkatan produksi yang dicapai melalui peran aktif PPL juga diimbangi dengan upaya untuk menjamin akses pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi, saya yakin Indonesia dapat mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan.