Loading...
RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) mengangkat Lies Hartono atau Cak Lontong dan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai komisaris.
Berita mengenai Cak Lontong diangkat sebagai Komisaris Ancol tentunya mengejutkan banyak pihak. Cak Lontong, yang dikenal sebagai komedian, presenter, dan aktor, telah memiliki karier yang panjang dan beragam di dunia hiburan Indonesia. Penunjukan ini menunjukkan bahwa pemerintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata DKI Jakarta, menginginkan sosok yang bisa menghadirkan sisi kreatif dan inovatif dalam pengelolaan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Jakarta ini.
Dalam konteks pariwisata yang semakin berkembang, keberadaan figur publik seperti Cak Lontong bisa membawa dampak positif. Kehadirannya dapat menarik perhatian lebih banyak pengunjung, terutama generasi muda yang mungkin lebih mengenal dirinya dibandingkan dengan pejabat publik lainnya. Selain itu, pengalamannya di industri hiburan bisa membantunya dalam merencanakan program-program menarik yang bisa meningkatkan daya tarik Ancol sebagai destinasi wisata.
Namun, tentu saja ada tantangan besar yang harus dihadapi. Menjadi komisaris bukan hanya sekedar figuratif; itu adalah tanggung jawab besar dalam pengelolaan bisnis dan penyusunan strategi. Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang industri pariwisata, manajemen keuangan, dan birokrasi. Cak Lontong harus bisa beradaptasi dengan peran barunya dan tidak hanya mengandalkan popularitasnya semata.
Dari sisi masyarakat, ada pula yang mempertanyakan apakah penunjukan ini murni berdasarkan kompetensi atau ada faktor lain seperti ikatan pribadi atau kepopuleran. Hal ini menjadi bagian dari dinamika politik dan sosial yang perlu diperhatikan. Penunjukan tokoh publik dalam jabatan strategis sering kali memicu perdebatan mengenai profesionalisme dan meritokrasi. Masyarakat berharap agar yang diangkat memang mampu memberikan kontribusi nyata, bukan sekadar sambil lalu.
Lebih lanjut, langkah ini juga bisa menjadi sinyal bagi masyarakat bahwa sektor pariwisata perlu lebih banyak keterlibatan tokoh dan inovasi dari luar industri. Ini bisa dianggap sebagai upaya untuk meremajakan pendekatan yang selama ini ada dan menyegarkan citra Ancol yang mungkin sudah dianggap biasa oleh sebagian masyarakat. Jika Cak Lontong mampu membawa inovasi dan ide-ide segar, bisa jadi Ancol akan kembali bersinar dalam peta pariwisata Indonesia.
Tentu saja, harapan kita semua adalah agar penunjukan ini tidak hanya membawa keberuntungan bagi Cak Lontong, tetapi juga untuk Ancol dan masyarakat Jakarta secara keseluruhan. Jika semua stakeholders bersinergi dengan baik, Ancol di bawah kepemimpinan baru ini bisa jadi lebih maju, lebih ramah lingkungan, dan lebih inklusif bagi semua kalangan masyarakat. Kita lihat saja bagaimana langkah-langkah yang akan diambil oleh Cak Lontong dalam peran barunya ini.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment