Pramono berencana memindahkan patung Mohammad Hoesni Thamrin yang saat ini berada di persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin. Saya tidak memiliki akses langsung kepada berita terkini atau spesifik setelah bulan Oktober 2021. Namun, saya dapat memberikan analisis atau tanggapan umum mengenai isu pemindahan patung, khususnya yang berkaitan dengan tokoh sejarah seperti MH Thamrin. Pemindahan patung MH Thamrin ke museum dapat diinterpretasikan dalam beberapa cara. Di satu sisi, tindakan ini mungkin dilakukan untuk menghargai warisan sejarah dan memberikan konteks yang lebih mendalam tentang sosok MH Thamrin dalam konteks yang lebih luas, terutama di dalam edukasi masyarakat. Dengan memindahkan patung tersebut ke museum, dapat dipastikan bahwa patung tidak hanya dijadikan sebagai hiasan, tetapi juga sebagai bagian dari narasi sejarah yang lebih besar, yang bertujuan untuk mendidik pengunjung tentang peran dan kontribusi MH Thamrin dalam perkembangan Indonesia. Di sisi lain, langkah ini juga dapat menimbulkan perdebatan. Bagi sebagian orang, pemindahan semacam ini mungkin dianggap sebagai sebuah tindakan yang kurang memperhatikan simbolisme dan penghormatan terhadap tokoh sejarah yang telah berkontribusi besar terhadap negara. Mereka mungkin berargumen bahwa patung yang berada di ruang publik memiliki arti penting dan seharusnya tetap dikunjungi dan dikenali oleh masyarakat luas. Selain itu, hal ini juga dapat menimbulkan keprihatinan mengenai pergeseran nilai-nilai sejarah yang dianggap penting oleh generasi sekarang. Adanya wacana pemindahan patung juga bisa dikaitkan dengan upaya revitalisasi ruang publik dan penataan ulang simbol-simbol yang ada di kota. Di banyak tempat, patung-patung yang berdiri di ruang publik sering kali mendapat kritik, baik karena ketidak relevansian konteksnya dalam masyarakat modern atau karena isu-isu etis yang mengitari tokoh-tokoh tersebut. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan masyarakat dalam diskusi mengenai pemindahan atau penghapusan simbol-simbol tertentu. Secara keseluruhan, pemindahan patung MH Thamrin ke museum bisa jadi merupakan langkah positif jika dilakukan dengan pertimbangan yang matang, dengan tujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap sejarah dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa langkah tersebut tidak mengabaikan nilai-nilai yang telah dibangun selama ini dalam konteks pengakuan terhadap tokoh sejarah yang menjadi bagian dari identitas nasional. Diskusi yang konstruktif dan melibatkan berbagai perspektif akan menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan isu sensitif semacam ini.