Loading...
Bhabinkamtibmas Polsek Kebumen, Bripka Warokhmat Kuwat, berdedikasi mencukur rambut warga, bahkan ODGJ. Inisiatifnya dimulai saat pandemi COVID-19.
Berita mengenai Bripka Kuwat dari Polisi Kebumen yang melayani cukur rambut bagi orang dengan degenerasi jiwa (ODGJ) merupakan suatu contoh tindakan humanis dan peduli dari aparat penegak hukum. Dalam konteks masyarakat, tindakan ini menunjukkan bahwa polisi tidak hanya bertugas dalam menangani kriminalitas dan menjaga keamanan, tetapi juga berperan dalam memberikan perhatian kepada kelompok masyarakat yang mungkin terpinggirkan, seperti ODGJ.
Cukur rambut bagi ODGJ bukan hanya sekadar melakukan tindakan perawatan fisik, tetapi juga merupakan upaya untuk memulihkan martabat dan mengembalikan kepercayaan diri mereka. Banyak ODGJ yang mungkin tidak mendapatkan perawatan yang layak karena kurangnya perhatian dari keluarga atau masyarakat sekitar. Dengan adanya inisiatif seperti ini, Bripka Kuwat telah menunjukkan bahwa kepedulian social menjadi bagian integral dari peran polisi di masyarakat.
Lebih jauh lagi, tindakan ini juga membuka ruang bagi kita untuk berdiskusi mengenai stigma yang sering dihadapi oleh ODGJ. Di banyak masyarakat, ada anggapan negatif yang sering kali disematkan kepada ODGJ, yang mengarah pada penolakan atau bahkan perlakuan diskriminatif. Tindakan Bripka Kuwat bisa jadi menjadi langkah kecil namun penting untuk mengubah pandangan masyarakat tentang ODGJ dan menunjukkan bahwa mereka juga berhak mendapatkan perhatian dan perlakuan yang layak.
Dari perspektif polisi, tindakan Bripka Kuwat mengindikasikan bahwa kepolisian dapat berfungsi sebagai agen perubahan sosial. Dalam banyak kasus, tindakan humanis seperti ini dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih baik antara aparat keamanan dan masyarakat. Ketika aparat keamanan menunjukkan kepedulian kepada warga, hal ini dapat memperkuat kepercayaan publik dan mendorong masyarakat untuk lebih berkolaborasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Tentunya, inisiatif seperti yang dilakukan oleh Bripka Kuwat juga menginspirasi aparat penegak hukum lainnya untuk mengambil langkah serupa. Mungkin bisa diadakan program-program serupa yang melibatkan sukarelawan, relawan kesehatan, atau organisasi non-pemerintah untuk lebih memperluas jangkauan dan dampak positifnya. Kegiatan-kegiatan komunitas semacam ini dapat memperkuat solidaritas sosial dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, tindakan Bripka Kuwat patut diacungi jempol karena membuktikan bahwa kepolisian memiliki peran yang lebih dari sekadar penegak hukum. Melalui aksi sederhana seperti mencukur rambut, Bripka Kuwat telah meninggalkan jejak positif dan mengingatkan kita semua akan pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan. Ini adalah contoh teladan yang bisa diikuti dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment