Ribuan umat muslim di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya kota Palembang pembela Palestina jilid ke IV. Berita mengenai ribuan warga Palembang yang menggelar long march untuk mendukung Palestina merupakan manifestasi dari solidaritas masyarakat terhadap isu kemanusiaan yang sedang berlangsung di kawasan tersebut. Tindakan ini mencerminkan kepedulian warga terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina akibat konflik berkepanjangan. Ketika banyak masyarakat dunia merasa terasing dari situasi ini, kegiatan long march tersebut menunjukkan bahwa masih ada harapan untuk menggalang dukungan serta mengingatkan dunia akan pentingnya perdamaian dan keadilan. Partisipasi Wali Kota Ratu Dewa dan anggota DPRD dalam acara ini menambah bobot dari aksi solidaritas tersebut. Kehadiran pejabat publik menunjukkan bahwa isu Palestina bukan hanya menjadi tanggung jawab individu atau organisasi tertentu, melainkan juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Hal ini bisa menjadi langkah positif dalam mendorong dialog dan tindakan lebih lanjut di tingkat nasional maupun internasional. Dengan dukungan dari para pemimpin lokal, diharapkan akan menciptakan kesadaran lebih luas di kalangan masyarakat mengenai pentingnya dukungan terhadap hak asasi manusia di Palestina. Namun, di balik aksi solidaritas yang sangat positif ini, ada beberapa hal yang perlu dibahas lebih lanjut. Penting untuk memastikan bahwa demonstrasi seperti ini tidak hanya bersifat simbolis tetapi juga diikuti dengan tindakan nyata. Masyarakat perlu didorong untuk tidak hanya berunjuk rasa, tetapi juga berpartisipasi dalam inisiatif yang mendukung Palestina, seperti penggalangan dana, penyebaran informasi yang akurat, serta advokasi kebijakan di tingkat pemerintah untuk mendukung solusi damai. Selanjutnya, aksi ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya toleransi dan pemahaman antarbudaya. Konflik di Palestina berakar dari perbedaan yang mendalam, dan untuk mencapai perdamaian, sangat penting bagi individu di seluruh dunia untuk memahami kompleksitas situasi ini. Edukasi mengenai sejarah dan konteks konflik Palestina-Israel harus menjadi bagian dari pelajaran di sekolah-sekolah dan ruang publik, guna membentuk generasi yang lebih peka terhadap isu-isu kemanusiaan. Selain itu, aksi long march ini menjadi bukti konkret bahwa masyarakat sipil memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan. Dalam banyak kasus, perhatian global seringkali terguncang oleh aksi kolektif yang ditunjukkan oleh warga. Jika lebih banyak daerah dan komunitas lain melakukan hal yang sama, kita bisa saja melihat peningkatan kesadaran serta dukungan yang signifikan terhadap Palestina, yang pada gilirannya bisa memberikan tekanan pada pihak-pihak yang berkonflik untuk mempertimbangkan solusi damai. Dari sisi pemerintah, kehadiran pejabat lokal dalam aksi ini juga perlu dipandang sebagai kesempatan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Pihak pemerintah dapat menampung suara-suara masyarakat dan memanfaatkan platform yang ada untuk menyuarakan dukungan kepada Palestina dalam forum-forum internasional. Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam isu kemanusiaan dapat menjadi contoh dan harapan untuk isu-isu lain yang serupa di masa depan. Dalam kesimpulannya, long march warga Palembang untuk mendukung Palestina adalah contoh nyata bagaimana solidaritas dapat dibangun di tingkat lokal. Ini menggambarkan pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi isu-iso global yang mempengaruhi kehidupan jutaan orang. Dengan terus melakukan aksi-aksi seperti ini dan mengedukasi diri serta orang lain, kita dapat berkontribusi untuk mendorong perubahan positif dan perdamaian di dunia.