Desa Tumaratas, Kecamatan Langowan Barat, Minahasa, provinsi Sulawesi Utara, mendadak viral di masa Paskah. Berita mengenai "Kampung Paskah di Desa Tumaratas, Langowan" yang memiliki biaya mencapai Rp 2 miliar dan dianggap cocok menjadi objek wisata baru di kota tersebut merupakan sebuah langkah menarik dalam pengembangan pariwisata lokal. Konsep kampung yang diusung berbasis pada tema Paskah tentunya memberikan nuansa yang berbeda dan menggugah rasa penasaran bagi wisatawan. Dengan penampilan yang menarik dan tema yang kuat, dikenalkan ke masyarakat luas, hal ini bisa menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan. Pengembangan objek wisata berbasis festival atau perayaan agama seperti Paskah dapat menjadi sarana untuk mempromosikan nilai-nilai kearifan lokal dan tradisi masyarakat setempat. Tumaratas sebagai lokasi kampung ini dapat memperlihatkan kekayaan budaya dan tradisi yang ada, sekaligus menambah wawasan bagi pengunjung mengenai perayaan Paskah yang mungkin belum banyak diketahui. Hal tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang mencari pengalaman baru dan berbeda. Namun, perlu diingat bahwa keberlanjutan pariwisata ini harus diperhatikan. Aspek lingkungan dan masyarakat lokal juga harus dijaga agar tidak terjadi dampak negatif akibat pengembangan wisata yang cepat. Keterlibatan warga setempat dalam pengelolaan dan pengembangan kampung Paskah sangat penting, sehingga mereka juga dapat merasakan manfaat dari kehadiran wisatawan. Edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung harus menjadi prioritas. Selain itu, aspek promosi dan pemasaran juga harus dilakukan secara efektif. Menggunakan media sosial dan platform digital bisa membantu menjangkau audiens yang lebih luas. Kolaborasi dengan influencer atau travel blogger juga bisa menjadi strategi yang baik untuk menarik pengunjung. Dengan promosi yang tepat, kampung Paskah ini punya potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di daerah tersebut. Tentu saja, tantangan juga tetap ada. Misalnya, bagaimana menjamin kualitas pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung. Ketersediaan aksesibilitas dan akomodasi yang memadai merupakan faktor penting untuk memastikan pengunjung merasa nyaman selama berada di kampung ini. Jika tidak ditangani dengan baik, risiko penilaian negatif dari pengunjung bisa merusak reputasi kampung wisata tersebut. Secara keseluruhan, inisiatif untuk mengembangkan Kampung Paskah di Desa Tumaratas ini menggambarkan kemajuan dalam meningkatkan daya tarik wisata di daerah tersebut. Dengan manajemen yang baik dan keterlibatan masyarakat, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian budaya masyarakat setempat. Keberhasilan kampung ini sebagai objek wisata baru juga bergantung pada kerja sama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha wisata.