Artikel ini berisi kunci jawaban soal Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 173 Kurikulum Merdeka mengenai 'Telaah Puisi Karya D.Zawawi Imron' Berita mengenai "Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 173 Kurikulum Merdeka: Telaah Puisi Karya D.Zawawi Imron" mencerminkan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap sastra, khususnya puisi. Dalam konteks pendidikan, puisi bukan hanya sekadar bentuk seni, tetapi juga sarana untuk memahami nilai-nilai budaya, perasaan, dan pengalaman hidup. Dengan mengkaji karya D.Zawawi Imron, siswa diajak untuk lebih dekat dengan karya lokal yang memiliki keunikan tersendiri. D.Zawawi Imron dikenal dengan gaya puitisnya yang kuat dan kaya makna. Mengkaji puisi-puisinya dalam konteks Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi langsung dengan karya sastra yang relevan. Mereka dapat belajar untuk menganalisis struktur, tema, dan emosi yang terkandung dalam puisi tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa serta memperkaya wawasan budaya mereka. Selain itu, telaah puisi semacam ini juga menstimulus kreativitas siswa. Dengan memahami teknik dan gaya yang digunakan oleh penyair, siswa dapat terinspirasi untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka sendiri melalui puisi. Pendidikan sastra yang mengedepankan pengembangan kreativitas dapat menciptakan siswa yang tidak hanya terampil dalam berbahasa, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan. Namun, penting bagi pendidik untuk memastikan bahwa pendekatan pengajaran yang digunakan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Penggunaan metode yang interaktif dan menyenangkan, seperti diskusi kelompok atau eksplorasi multimedia, dapat membuat proses belajar lebih menarik. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar tentang puisi, tetapi juga merasakan keindahan dan nuansa yang terkandung di dalamnya. Kurikulum Merdeka dalam hal ini juga memberikan kebebasan bagi pendidik untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Diharapkan, dengan pendekatan yang lebih fleksibel ini, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih efektif dan bermakna. Mengingat pentingnya peranan puisi, upaya seperti ini harus terus didorong dan dikembangkan agar pendidikan sastra tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang. Secara keseluruhan, berita tersebut menunjukkan langkah positif dalam upaya membangun kesadaran dan kecintaan siswa terhadap sastra Indonesia. Dengan mengkaji puisi D.Zawawi Imron dalam konteks pendidikan, tidak hanya pengetahuan siswa yang berkembang, tetapi juga apresiasi mereka terhadap warisan budaya yang ada di sekitar mereka. Diharapkan bahwa kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi pengajaran sastra di tingkat pendidikan selanjutnya.