Kunjungan aktor ternama Korea Selatan, Ji Chang Wook, ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak hanya menikmati liburan. Tanggapan saya terhadap berita yang mengabarkan Ji Chang Wook syuting film selama dua hari di Pulau Komodo adalah sangat positif. Hal ini menunjukkan bahwa industri perfilman Korea Selatan semakin tertarik untuk menghadirkan lokasi syuting yang eksotis dan menarik di Indonesia. Pulau Komodo sendiri terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, terutama dengan kehadiran hewan purba komodo yang menjadi ikon dari pulau ini. Selain itu, kehadiran Ji Chang Wook sebagai bintang dalam film tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemarnya. Aktor yang memiliki popularitas tinggi ini pastinya akan memberikan kontribusi positif dalam menarik minat penonton, baik dari Korea Selatan maupun dari Indonesia. Dengan adanya keberagaman budaya dan talenta di dalam industri film, diharapkan kerjasama antara kedua negara ini dapat terus berkembang dalam hal produksi film. Selain itu, kehadiran film yang mengambil lokasi syuting di Pulau Komodo juga dapat memberikan dampak positif dalam hal promosi pariwisata Indonesia. Dengan dipromosikannya keindahan alam Indonesia melalui film-film internasional, diharapkan wisatawan mancanegara juga semakin tertarik untuk berkunjung dan mengenal lebih dekat dengan kebudayaan Indonesia. Hal ini tentu akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi Indonesia, terutama dalam sektor pariwisata. Namun, dalam proses syuting film di Indonesia, diharapkan agar tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan alam. Pulau Komodo merupakan salah satu warisan dunia yang harus dilestarikan, oleh karena itu penting bagi semua pihak yang terlibat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian pulau ini selama proses syuting berlangsung. Dengan demikian, kegiatan syuting film di Pulau Komodo dapat memberikan manfaat positif tanpa merusak lingkungan alam. Secara keseluruhan, saya melihat berita ini sebagai langkah yang positif dalam pengembangan industri perfilman antar negara dan promosi pariwisata. Semoga kerjasama semacam ini dapat terus terjalin di masa depan, sehingga hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan tidak hanya dalam hal budaya tetapi juga dalam hal industri kreatif dapat semakin erat.