Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto telah menetapkan status siaga darurat karhutla di Provinsi Riau hingga 30 November 2024. Saya menganggap bahwa langkah yang diambil oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau untuk meminta bantuan helikopter dan pesawat dari berbagai pihak sebagai langkah yang sangat tepat dalam mengantisipasi karhutla. Karhutla atau kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang sering terjadi di wilayah Riau, terutama dalam musim kemarau. Dengan meminta bantuan helikopter dan pesawat, diharapkan proses pemadaman dan penanggulangan kebakaran dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan helikopter dan pesawat dalam upaya penanggulangan karhutla memang sangat penting karena wilayah yang terbakar bisa sangat luas dan sulit dijangkau secara darat. Dengan bantuan helikopter dan pesawat, petugas pemadam kebakaran dapat dengan cepat mencapai titik kebakaran dan mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk memadamkan api sebelum merembet lebih luas. Selain itu, bantuan helikopter dan pesawat juga dapat membantu dalam mendeteksi titik-titik panas atau kebakaran lebih dini sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan sebelum api benar-benar berkobar. Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam mengurangi kerugian akibat karhutla, baik dari segi lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Dengan mendapatkan bantuan helikopter dan pesawat dari berbagai pihak, diharapkan penanganan karhutla di Riau dapat dilakukan secara lebih komprehensif. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam mengatasi karhutla juga menjadi kunci kesuksesan dalam mengurangi risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini. Selain meminta bantuan helikopter dan pesawat, penting juga untuk terus melakukan upaya pencegahan karhutla dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lahan. Dengan kesadaran bersama dan kerjasama antar semua pihak, diharapkan kebakaran hutan dan lahan di Riau dapat diminimalkan dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar.