Ketua Umum PSSI Erick Thohir menentang terjadinya rasisme dalam sepakbola. Pernyataan tersebut merespons komentar rasisme dari netizen Indonesia di medsos. Tanggapan saya terhadap berita mengenai respons Erick Thohir terhadap tindakan rasisme suporter Indonesia terhadap tim nasional Guinea adalah bahwa hal ini sangat tidak pantas dilakukan dalam dunia sepakbola. Rasisme merupakan bentuk diskriminasi yang tidak bisa diterima dalam setiap situasi, termasuk dalam olahraga seperti sepakbola. Semua orang, tanpa memandang ras, agama, atau etnisitas, harus dihormati dan diperlakukan dengan baik. Erick Thohir sebagai ketua PSSI seharusnya memberikan respons yang lebih tegas terhadap tindakan rasisme yang dilakukan oleh suporter Indonesia tersebut. Langkah-langkah preventif harus diambil untuk memastikan insiden semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan. Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya menghormati perbedaan juga perlu ditingkatkan dalam komunitas suporter. Sanksi yang tegas harus diberikan kepada suporter yang terlibat dalam tindakan rasisme tersebut. Ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa tindakan rasialis tidak akan ditoleransi dalam sepakbola maupun dalam masyarakat secara umum. Ketegasan dalam menangani kasus-kasus rasisme menjadi penting agar semua pihak bisa belajar dari kejadian ini dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. Selain memberikan sanksi yang tegas, pendidikan tentang pentingnya kesetaraan dan menghormati perbedaan ras juga harus ditingkatkan. Semua pihak terkait, termasuk federasi sepakbola, klub, pelatih, pemain, dan suporter harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghormati semua orang tanpa terkecuali. Dengan adanya insiden ini, semoga menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih peduli dan proaktif dalam memerangi rasisme dalam dunia sepakbola. Setiap individu dan kelompok harus bersatu padu dalam menolak segala bentuk diskriminasi rasial dan memastikan bahwa sepakbola tetap menjadi tempat yang aman dan ramah bagi semua orang, tanpa terkecuali.