Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung melakukan inspeksi dadakan (sidak) seluruh kamar narapidana (napi). Saya merasa prihatin dan terkejut dengan temuan yang dilakukan di Lapas Narkotika Bandar Lampung. Sitaan garpu hingga alat potong kuku menunjukkan bahwa penjagaan di dalam lapas tersebut tidak maksimal. Hal ini tentu saja dapat memberikan celah bagi para napi untuk melakukan berbagai kegiatan yang tidak semestinya. Keamanan dan pengawasan di dalam lapas seharusnya menjadi prioritas utama, terutama pada kasus lapas narkotika yang seharusnya memiliki pengawasan yang lebih ketat dikarenakan karakteristik napi yang berpotensi kembali ke dunia narkoba. Diperlukan tindakan tegas untuk menjamin keamanan di dalam lapas dan mencegah terjadinya berbagai pelanggaran yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, penegakan disiplin dan aturan di dalam lapas juga harus diperketat. Pengadaan garpu dan alat potong kuku seharusnya harus dilakukan oleh pihak lapas dengan pengawasan ketat untuk menghindari penyalahgunaan dan keamanan. Tindakan preventif dan proaktif harus segera dilakukan untuk mencegah temuan yang merugikan ini terulang di masa depan. Pihak terkait, seperti Kementerian Hukum dan HAM, seharusnya segera mengambil tindakan dan melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini. Perlu ada pengawasan yang lebih ketat dan evaluasi sistem pengamanan di dalam lapas narkotika Bandar Lampung agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Sanksi tegas juga harus diberikan kepada oknum-oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan barang-barang tersebut. Keselamatan dan keamanan masyarakat merupakan hal yang sangat penting, termasuk di dalam lapas. Dengan adanya temuan seperti ini, membuat kita bertanya-tanya sejauh mana pengawasan dan keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan. Harapannya, semua pihak dapat bekerja sama untuk meningkatkan pengamanan di dalam lapas demi keamanan dan ketertiban bersama.