Satpol PP Jombang mengaku tidak bisa melakukan penindakan terhadap hotel yang menjadi tempat perselingkuhan istri dengan brondong. Ini alasannya. Pertama-tama, saya merasa prihatin dan kecewa dengan kasus yang dilaporkan dalam berita tersebut. Perilaku selingkuh merupakan tindakan yang sangat tidak etis dan merugikan banyak pihak, terutama bagi keluarga yang terlibat. Wanita yang berada dalam hubungan tidak setia dengan pria yang lebih muda juga seakan-akan mempertaruhkan reputasi dan martabatnya sebagai seorang perempuan. Hal ini menunjukkan kurangnya nilai moral dan etika yang dipahami serta diterapkan oleh individu tersebut. Selain itu, sebagai aparat yang bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, pernyataan dari Satpol PP Jombang terkait kasus ini tentu saja harus ditanggapi dengan serius. Mereka memiliki peran yang penting dalam menjaga agar perilaku-perilaku yang merugikan seperti ini tidak terus terjadi dan meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan penindakan yang tepat harus segera dilakukan untuk menghindari berulangnya kasus serupa di masa depan. Pada kasus ini, tentu saja perlu adanya pembinaan dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga keutuhan keluarga serta menjunjung tinggi nilai kesetiaan dalam berhubungan. Pendidikan moral dan etika seharusnya menjadi hal yang ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun lembaga pendidikan, guna mencegah terulangnya perilaku tidak terpuji seperti ini di masa yang akan datang. Terakhir, dalam menanggapi kasus ini, penting bagi masyarakat dan pihak terkait untuk tidak menghakimi secara langsung individu yang terlibat tanpa mengetahui konteks dan alasan di balik perbuatan tersebut. Namun demikian, hal ini tidak mengurangi keburukan dari perbuatan selingkuh yang merugikan banyak pihak. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa kesetiaan dan komitmen dalam hubungan merupakan hal yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik.