Besaran UKT di UIN SATU masih mengacu pada tahun sebelumnya, dengan nilai tertinggi Rp 4 juta, terendah Rp 2,8 juta. Kenaikan UKT sebesar 300 persen tentu merupakan kabar yang mengejutkan bagi mahasiswa, terutama di tengah kondisi perekonomian yang sedang sulit akibat pandemi Covid-19. Kebijakan ini tentu akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap kemampuan finansial mahasiswa, terutama bagi yang memiliki keterbatasan ekonomi. UIN Tulungagung yang memutuskan untuk tetap mempertahankan besaran UKT tahun sebelumnya menjadi sebuah langkah yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi tersebut masih memperhatikan kesejahteraan mahasiswanya meskipun kondisi keuangan perguruan tinggi mungkin juga terdampak oleh situasi ekonomi saat ini. Namun, di sisi lain, kenaikan UKT yang signifikan tersebut tentu tidak bisa dihindari mengingat adanya kebutuhan pembangunan dan peningkatan kualitas layanan pendidikan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi juga harus mengelola keuangan mereka agar tetap berjalan dengan baik dan memberikan layanan pendidikan yang berkualitas. Sebagai mahasiswa, tentu bisa dipahami bahwa hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan tersendiri. Oleh karena itu, penting bagi pihak perguruan tinggi untuk tetap berkomunikasi dengan mahasiswa dan mencari solusi terbaik guna menjaga keseimbangan antara kebutuhan finansial perguruan tinggi dan kesejahteraan mahasiswa.