Ratusan warga di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Batang pada Kamis (16/5/2024). Saya merasa sangat prihatin dengan keadaan yang terjadi di Batang, dimana ratusan warga harus memilih cara yang ekstrem dengan mendatangi kantor Kejari untuk menuntut penyelesaian kasus pidana mafia tanah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah sangat frustasi dengan lambannya penindakan terhadap kasus mafia tanah yang merugikan banyak pihak. Kasus mafia tanah sendiri sudah menjadi masalah yang sangat serius di Indonesia. Banyak pihak yang terlibat dalam praktik ilegal ini, mulai dari oknum pejabat, aparat penegak hukum, hingga para pengembang properti. Keterlibatan mereka dalam melakukan upaya pemerasan, penggelapan, dan tindakan kriminal lainnya telah merugikan banyak masyarakat yang menjadi korban. Dalam hal ini, pihak kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum harus segera bertindak tegas dan melakukan penyelidikan yang mendalam terhadap kasus ini. Keterbukaan informasi dan transparansi proses hukum juga sangat penting agar masyarakat dapat melihat bahwa kasus ini ditangani secara adil dan tidak ada intervensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, perlu juga adanya kerjasama antara pihak kejaksaan, kepolisian, dan pemerintah setempat untuk menangani kasus mafia tanah ini. Penindakan hukum harus dilakukan secara tegas dan adil tanpa pandang bulu terhadap siapapun yang terlibat dalam praktik ilegal tersebut. Kepentingan masyarakat yang menjadi korban harus menjadi prioritas utama dalam penyelesaian kasus ini. Dengan demikian, diharapkan kasus ini dapat segera diselesaikan dan memberikan keadilan bagi para korban.