Ya, kisah pria di Cianjur berinisial AK (26) nikahi laki-laki yang menyamar jadi wanita bernama Adinda Khanza tengah viral dimedia sosial. Menyamar sebagai wanita dan menikahi sesama pria dengan cara tipu-menipu adalah tindakan yang sangat tidak etis dan tidak bermoral. Adinda Kanza telah melakukan kecurangan besar terhadap suaminya dengan menyembunyikan identitas aslinya dan memanipulasi hubungan mereka. Tindakan tersebut jelas merupakan bentuk pengkhianatan dan tidak bisa dibenarkan dalam sebuah hubungan yang seharusnya didasari oleh kejujuran dan kepercayaan. Selain itu, tindakan Adinda Kanza ini juga dapat menimbulkan dampak negatif yang sangat besar, tidak hanya pada dirinya sendiri dan suaminya, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat membuka celah bagi terjadinya konflik dan ketidakpercayaan di antara orang-orang yang terlibat dalam kasus ini. Selain itu, tindakan Adinda Kanza ini juga dapat memberi stigma negatif terhadap komunitas LGBT, karena tindakan ini mungkin akan menjadi bahan perbincangan dan generalisasi bahwa semua orang LGBT melakukan tindakan tidak etis seperti yang dilakukan oleh Adinda Kanza. Hal ini tidak adil bagi komunitas LGBT yang sebenarnya tidak semua individu LGBT melakukan tindakan tersebut. Dalam hal ini, penting bagi kita untuk selalu menjaga kejujuran dan integritas dalam hubungan kita, serta tidak menggunakan identitas palsu untuk memanipulasi situasi. Kita harus menghargai diri sendiri dan orang lain dengan cara yang baik dan jujur, untuk menciptakan hubungan yang sehat dan saling percaya. Semoga dari kasus ini kita bisa belajar bahwa kepercayaan adalah pondasi utama dalam sebuah hubungan yang baik.