Ratusan karyawan perusahaan garmen PT Cahaya Timur Gramindo (CTG) Pemalang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bea Cukai Tegal Sangat disayangkan melihat kondisi dimana ratusan karyawan garmen di Pemalang terancam akan di-PHK setelah izin pabrik tempat mereka bekerja dibekukan. Hal ini sejalan dengan kondisi industri garmen yang saat ini sedang mengalami kesulitan akibat pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan permintaan produk tekstil. Karyawan yang terkena dampak dari situasi ini tentunya merasa khawatir akan masa depan pekerjaan mereka dan mencari jalan keluar agar bisa tetap bertahan. Aksi protes yang dilakukan dengan mendatangi kantor Bea Cukai Tegal menunjukkan betapa putus asa dan frustasinya para karyawan garmen tersebut dalam mencari solusi terhadap situasi yang mereka hadapi. Mereka berharap pihak terkait, dalam hal ini Bea Cukai, dapat memberikan solusi atau bantuan dalam menangani permasalahan izin pabrik yang dibekukan tersebut. Sementara itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terhadap para karyawan garmen yang terdampak, baik melalui program bantuan sosial maupun pelatihan keterampilan untuk membantu mereka mencari peluang kerja baru. Peningkatan kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan para pekerja juga diharapkan agar situasi serupa tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, perusahaan garmen juga perlu untuk berkomunikasi secara terbuka dengan para karyawan mengenai kondisi perusahaan dan langkah-langkah yang akan diambil ke depan. Transparansi seperti ini dapat memberikan kepastian dan meminimalisir ketidakpastian yang dirasakan oleh karyawan. Di tengah situasi yang sulit ini, solidaritas dan kebersamaan antara sesama karyawan juga sangat penting untuk saling mendukung dan bertahan dalam menghadapi tantangan yang ada. Semoga masalah ini dapat segera diselesaikan dengan solusi yang tepat untuk kedepannya, sehingga para karyawan garmen tersebut tidak perlu kehilangan pekerjaan dan penghidupannya.