Diskes Lampung masih tunggu petunjuk teknis penerapan KRIS dalam layanan BPJS Kesehatan. Saya merasa prihatin dengan kondisi Diskes Lampung yang masih menunggu juknis penerapan KRIS dalam layanan BPJS Kesehatan. KRIS merupakan singkatan dari Ketersediaan, Keterjangkauan, Kelengkapan, Kualitas, Responsif, Inovatif, dan Sinergi, yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai acuan bagi layanan kesehatan yang lebih baik. Keberadaan panduan ini seharusnya mempermudah pihak Diskes Lampung dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Namun, keterlambatan penerapan juknis KRIS ini tentunya berdampak pada kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam era pandemi seperti sekarang ini, ketersediaan layanan kesehatan yang cepat dan efektif sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sebaiknya pihak terkait segera menyelesaikan proses penerapan juknis KRIS agar layanan kesehatan di Lampung dapat menjadi lebih baik dan efisien. Selain itu, keberadaan juknis KRIS juga diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara Diskes Lampung dengan pihak lainnya, termasuk BPJS Kesehatan. Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa proses pelayanan kesehatan dapat berjalan secara lancar dan terkoordinasi dengan baik. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan hak-hak kesehatan yang dimilikinya. Meskipun masih menunggu juknis penerapan KRIS, saya berharap agar Diskes Lampung tetap berusaha untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip KRIS dalam setiap aspek layanan kesehatan yang diberikan. Dengan begitu, diharapkan pelayanan kesehatan di Lampung dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Sebagai masyarakat, kita juga perlu mendukung upaya pihak Diskes Lampung dalam meningkatkan layanan kesehatan melalui penerapan juknis KRIS. Dengan memberikan dukungan dan partisipasi aktif, kita dapat turut berperan dalam memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat benar-benar berkesinambungan dan berkualitas. Hal ini merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan masyarakat Lampung secara keseluruhan. Terakhir, saya berharap agar pihak terkait, baik Diskes Lampung maupun BPJS Kesehatan, dapat segera menyelesaikan proses penerapan juknis KRIS agar layanan kesehatan di Lampung dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, dan merupakan kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. Oleh karena itu, sudah sepatutnya layanan kesehatan di Lampung dan di seluruh Indonesia dapat ditingkatkan secara menyeluruh agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati akses kesehatan yang merata dan berkualitas.