wanita asal Surabaya, Nimas, tengah viral karena menceritakan dirinya mendapat teror selama 10 tahun dari rekan sekelas saat di bangku SMP. Berita tentang Kisah Nimas, seorang wanita Surabaya yang diteror asmara oleh teman sekelasnya selama 10 tahun akibat cinta tidak berbalas, sungguh sangat mengejutkan dan menyedihkan. Kasus seperti ini menunjukkan betapa seriusnya dampak cinta tak berbalas dalam kehidupan seseorang, yang bisa berujung pada tindakan kekerasan dan teror yang merugikan pihak lain. Hal ini juga menjadi cerminan betapa pentingnya untuk selalu berkomunikasi dengan jelas dan jujur dalam mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Teror yang dialami oleh Nimas seharusnya tidak terjadi jika sang pelaku mampu menerima kenyataan bahwa cinta mereka tidak akan pernah terwujud dan berusaha untuk melepaskan diri dari perasaan tersebut. Selain itu, penting juga untuk menghormati keputusan dan perasaan seseorang. Jika seseorang tidak merasa nyaman atau tidak tertarik dengan seseorang, maka itu adalah hak mereka untuk menolak tanpa harus dijadikan alasan untuk melakukan tindakan negatif atau merugikan. Kasus seperti ini juga seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih bijaksana dalam mengelola perasaan cinta dan menanggapi penolakan. Kita harus dapat menerima kenyataan jika cinta kita tidak berbalas dan belajar untuk melepaskan diri tanpa merugikan pihak lain, baik secara fisik maupun psikologis. Terakhir, penting bagi pihak berwajib untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku tindakan teror ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Kita semua berhak untuk hidup dalam lingkungan yang aman dan tenteram, tanpa harus merasa takut atau terancam karena perasaan cinta yang tidak terbalaskan. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai dan menghormati perasaan orang lain.