Polresta Samarinda melalui Polsek Sungai Kunjang melakukan penyelesaian perkara penganiayaan melalui keadilan restoratif atau restorative justice Saya merasa senang dan mendukung ketika melihat polisi berhasil menyelesaikan kasus penganiayaan di Samarinda melalui restorative justice. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian tidak hanya fokus pada hukuman sebagai bentuk keadilan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan antara pelaku dan korban. Restorative justice merupakan salah satu metode alternatif dalam penyelesaian konflik yang memberikan ruang bagi kedua belah pihak untuk berdialog, memahami dampak dari tindakan yang dilakukan, serta mencari solusi yang baik untuk kedua belah pihak. Dengan demikian, pendekatan ini dapat menjadi langkah positif dalam membangun keharmonisan dan perdamaian di masyarakat. Selain itu, pendekatan restorative justice juga dapat membantu mengurangi tingkat penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak berwenang, serta mempercepat proses penyelesaian kasus kejahatan tanpa harus melibatkan proses hukum yang panjang dan memakan biaya. Hal ini tentunya dapat menjadi solusi yang efektif dalam menyelesaikan konflik di masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa pendekatan restorative justice juga harus dilakukan dengan hati-hati dan profesional. Proses mediasi antara pelaku dan korban harus dilakukan dengan adil dan transparan, serta memastikan bahwa kepentingan kedua belah pihak terpenuhi. Selain itu, pengawasan yang ketat juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kesepakatan yang dicapai benar-benar membawa keadilan bagi kedua belah pihak. Secara keseluruhan, saya mendukung langkah polisi dalam menyelesaikan kasus penganiayaan di Samarinda melalui pendekatan restorative justice. Semoga langkah ini dapat menjadi contoh positif bagi penyelesaian konflik di masyarakat serta mampu membangun kedamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.