Identitas anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang menguntit Jampidsus terungkap. Inisial IM atau Bripda Iqbal Mustofa. Berita mengenai Polri yang akhirnya mengungkap identitas anggota Densus 88 yang melakukan penuntutan terhadap Jaksa Penuntut Umum Khusus (Jampidsus) tentu saja menjadi hal yang menarik perhatian masyarakat. Densus 88 sendiri merupakan unit khusus dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas untuk menangani terorisme dan radikalisme. Oleh karena itu, keberhasilan Polri dalam mengungkap identitas anggota Densus 88 yang terlibat dalam kasus tersebut merupakan langkah yang penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam tindakan anggotanya. Pentingnya transparansi dalam kasus ini tidak hanya untuk menjaga integritas institusi kepolisian, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Masyarakat harus yakin bahwa tindakan yang dilakukan oleh anggota Densus 88 benar-benar sesuai dengan prosedur hukum dan tidak melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, pengungkapan identitas anggota Densus 88 yang terlibat dalam kasus Jampidsus merupakan bentuk akuntabilitas yang harus ditunjukkan oleh Polri. Selain itu, dengan pengungkapan identitas anggota Densus 88 yang terlibat dalam kasus tersebut, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi anggota lainnya untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Keberadaan Densus 88 sebagai penegak hukum haruslah dijalankan dengan profesional dan tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan demikian, pengungkapan identitas anggota yang terlibat juga menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh anggota Densus 88 untuk selalu menjaga integritas dan loyalitas terhadap tugas dan profesinya. Namun demikian, dalam kasus ini juga perlu dilakukan proses hukum yang adil dan transparan terhadap anggota Densus 88 yang terlibat. Harus dipastikan bahwa proses hukum yang dilakukan tidak membuat anggota Densus 88 menjadi korban dari tuduhan yang tidak benar atau tidak berdasar. Selain itu, perlu juga dilakukan investigasi mendalam untuk mengetahui motif dan alasan dari anggota Densus 88 yang melakukan penuntutan terhadap Jampidsus tersebut. Secara keseluruhan, langkah Polri dalam mengungkap identitas anggota Densus 88 yang terlibat dalam kasus ini merupakan langkah yang positif untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas institusi kepolisian. Namun, proses hukum yang dilakukan harus tetap mengedepankan prinsip keadilan dan tidak melanggar hak-hak asasi anggota yang terlibat. Semoga dengan adanya pengungkapan identitas ini, kasus ini dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan pembelajaran bagi semua pihak untuk menjaga profesionalisme dalam melaksanakan tugas penegakan hukum.