Loading...
Kegiatan ini melibatkan Seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan SMAS Katolik Caritas Maumere, Peserta Didik Kelas X sampai dengan Kelas XII.
Berita mengenai SMAS Katolik Caritas Maumere yang menggelar Karya P5 dan menampilkan budaya dari tiga suku di Flores adalah sebuah inisiatif yang sangat positif. Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan pendidikan kepada siswa tentang pentingnya pelestarian budaya, tetapi juga mempromosikan keragaman budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Flores. Dengan menampilkan budaya dari suku-suku yang berbeda, siswa dapat belajar untuk menghargai perbedaan dan memperkuat rasa persatuan di tengah-tengah keragaman.
Pendidikan bukan hanya soal akademis, melainkan juga soal penerapan nilai-nilai sosial, budaya, dan emosional. Dalam konteks globalisasi yang semakin cepat, dimana budaya lokal seringkali tersisih oleh pengaruh budaya luar, kegiatan seperti Karya P5 ini sangat penting. Ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk memahami, melestarikan, dan merayakan identitas budaya mereka. Melalui acara tersebut, siswa tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mempertahankan warisan budaya.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap daerah mereka sendiri. Dengan mendalami dan menampilkan budaya masing-masing suku, para siswa diharapkan dapat merasakan koneksi yang lebih dalam terhadap akar budaya mereka. Hal ini penting untuk membangun karakter dan jati diri yang kuat. Dalam dunia yang semakin global ini, memiliki identitas budaya yang jelas dan kuat akan membantu generasi muda menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Karya P5 yang melibatkan berbagai unsur budaya juga dapat memperkuat rasa solidaritas antar siswa dari berbagai suku. Interaksi yang terjadi selama persiapan dan pelaksanaan acara tersebut dapat menjadi ajang untuk saling belajar. Siswa yang berasal dari suku yang berbeda dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai tradisi masing-masing, sehingga bisa menciptakan saling pengertian dan toleransi.
Tentu saja, penyelenggaraan acara tersebut tidak lepas dari tantangan. Diperlukan dukungan dari semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat. Kehadiran komunitas lokal juga penting untuk memberikan dukungan moral dan partisipasi langsung. Selain itu, penting juga untuk mengedukasi siswa tentang bagaimana tetap mempertahankan aspek-aspek budaya yang positif dan relevan dalam konteks modern.
Dengan demikian, Karya P5 yang dilakukan oleh SMAS Katolik Caritas Maumere adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dapat berjalan seiring dengan pelestarian budaya. Ini adalah langkah maju yang seharusnya ditiru oleh sekolah-sekolah lain di Indonesia. Dengan terus menerus melakukan kegiatan semacam ini, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membentuk karakter generasi yang lebih menghargai perbedaan dan mencintai keanekaragaman.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment