Seorang sopir truk bermuatan singkong meninggal dunia saat mengantre di pabrik PT Sinar Pematang Mulia 2 (SPM) Kampung Mataram Udik. Berita tentang sopir truk yang meninggal saat antre setor singkong di pabrik tapioka di Lampung Tengah merupakan sebuah tragedi yang mencerminkan beberapa isu serius dalam industri pertanian dan pengolahan pangan di Indonesia. Kejadian ini tidak hanya menyedihkan bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga mengangkat pertanyaan mengenai keselamatan dan kesejahteraan para pekerja di sektor tersebut. Pertama-tama, kondisi antrean yang panjang dan ketidaknyamanan yang dialami oleh para sopir truk di pabrik menunjukkan kurangnya manajemen dan fasilitas yang memadai. Dalam industri yang banyak mengandalkan tenaga kerja, penting untuk memastikan bahwa para pekerja tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga memiliki akses ke fasilitas dasar seperti tempat istirahat dan layanan kesehatan. Situasi antrean yang sangat lama dapat menciptakan tekanan yang tidak sehat bagi pekerja, yang dalam kasus ini berkontribusi pada kondisi yang berujung pada kematian. Selain itu, tragedi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Pabrik dan perusahaan harus memiliki protokol yang jelas untuk mengidentifikasi tanda-tanda kelelahan atau masalah kesehatan di kalangan pekerja. Penerapan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja yang ketat tidak hanya merupakan kewajiban moral tetapi juga tanggung jawab hukum yang harus dipegang oleh para pengusaha. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah hubungan antara petani, pengangkut, dan pabrik dalam rantai pasokan. Seringkali, ketidakadilan di dalam sistem ini dapat memaksa para sopir dan petani untuk bekerja dalam kondisi yang tidak ideal. Munculnya monopoli di sektor pengolahan pangan dapat mengakibatkan eksploitatif yang berpotensi merugikan pekerja. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang lebih kuat untuk melindungi hak-hak para pekerja dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang adil. Tak kalah pentingnya, masyarakat juga perlu sadar akan dampak dari industri pertanian terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja. Dengan meningkatkan kesadaran akan isu-isu ini melalui pendidikan dan advokasi, kita dapat mendorong perubahan yang lebih baik dalam cara industri beroperasi. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi panggilan untuk bertindak, baik bagi pihak pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat umum, agar lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja di lapangan. Akhirnya, semoga tragedi ini tidak terlupakan dan dapat menjadi momentum untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada. Kita harus bertindak untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, kita bisa berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan manusiawi bagi semua.