Sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin, Polres Way Kanan, Polda Lampung, yang gugur dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Berita mengenai Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang gugur saat menggerebek sabung ayam, menggambarkan realitas yang seringkali dihadapi oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Tindak lanjut terhadap praktik perjudian ilegal seperti sabung ayam menunjukkan komitmen kepolisian dalam memberantas tindakan yang merugikan masyarakat. Namun, situasi tragis yang dialami oleh Iptu Lusiyanto memperlihatkan risiko tinggi yang dihadapi oleh petugas di lapangan. Sosok Iptu Lusiyanto dapat dikatakan sebagai pahlawan yang berjuang untuk menegakkan hukum demi kebaikan masyarakat. Ketika berhadapan dengan tindakan kriminal, sering kali aparat penegak hukum harus berhadapan dengan situasi yang tidak terduga, dan kasus ini merupakan contoh nyata di mana pengabdian mereka bisa berujung pada kehilangan nyawa. Ini menggambarkan betapa pentingnya dukungan dan perlindungan bagi petugas kepolisian dalam menjalankan tugas mereka. Di sisi lain, peristiwa ini juga mengingatkan kita akan tantangan besar di lapangan. Keberadaan sabung ayam tidak hanya berkaitan dengan perjudian, tetapi juga sering kali melibatkan berbagai pihak dengan jaringan yang kuat. Ketika pemerintah dan masyarakat terus berupaya menentang praktik-praktik ilegal seperti ini, alangkah baiknya jika dukungan kepada aparat kepolisian juga diperkuat, baik dari segi peralatan, pelatihan, maupun aspek keamanan. Di tingkat yang lebih luas, tragedi ini merupakan panggilan bagi kita semua untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi petugas penegak hukum. Kesadaran akan pentingnya mendukung law enforcement dan menentang tindakan ilegal perlu ditanamkan di masyarakat. Jika masyarakat turut berpartisipasi dalam membasmi perjudian dan tindakan kriminil lainnya, mungkin kita dapat mengurangi risiko yang dihadapi oleh petugas di lapangan, termasuk kasus seperti yang menimpa Iptu Lusiyanto. Selain itu, kejadian ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam institusi kepolisian. Kasus yang melibatkan risiko tinggi bagi petugas harus menjadi momen refleksi bagi kepolisian dalam memperbaiki atau meninjau kembali strategi operasional dan prosedur yang ada. Perlu ada evaluasi terhadap bagaimana operasi semacam ini dijalankan agar dapat meminimalisir risiko yang dihadapi selama tugas dilaksanakan. Terakhir, kita perlu menghormati pengorbanan Iptu Lusiyanto dan memberi penghormatan kepada keluarga yang ditinggalkan. Masyarakat perlu berdiri bersama untuk memberikan dukungan, baik secara moral maupun material, kepada keluarga petugas yang gugur dalam menjalankan tugasnya. Pengorbanan mereka bukan hanya untuk menegakkan hukum tetapi juga untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk praktik perjudian yang merusak. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai dan mendukung petugas kepolisian dalam menjalankan tugas yang mulia ini.