Petugas Kebersihan di Samarinda Lembur, Volume Sampah Naik 30 Persen di Bulan Ramadhan

6 hari yang lalu
8


Loading...
Di beberapa wilayah Samarinda, seperti Kecamatan Sungai Kunjang dan Samarinda Kota, sistem pengangkutan bahkan berjalan 24 jam.
Berita mengenai kenaikan volume sampah sebesar 30 persen di bulan Ramadhan di Samarinda adalah sebuah fenomena yang sering terjadi di banyak daerah, terutama di bulan suci ini. Perilaku masyarakat yang cenderung lebih banyak beraktivitas dan mengadakan berbagai kegiatan selama Ramadhan, seperti buka puasa bersama, bersedekah, dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, menyebabkan peningkatan produksi sampah. Hal ini mencerminkan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam mengelola sampah dan dampak yang ditimbulkannya. Pertama-tama, penting untuk mengapresiasi kerja keras petugas kebersihan yang harus bekerja lembur untuk mengatasi peningkatan volume sampah ini. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kebersihan lingkungan, dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas sangat patut dicontoh. Namun, peningkatan beban kerja ini juga menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah di daerah tersebut perlu ditingkatkan untuk menangani fluktuasi volume sampah, terutama pada momen-momen tertentu seperti bulan Ramadhan. Kedua, berita ini juga menggugah kesadaran kita tentang pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. Di masa-masa seperti Ramadhan, masyarakat perlu diajak untuk lebih bijak dalam mengolah sampah mereka, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih kemasan yang ramah lingkungan, dan melakukan pemilahan sampah. Edukasi tentang cara mengelola sampah dan kesadaran lingkungan perlu ditingkatkan, agar masyarakat tidak hanya menumpuk sampah, tetapi juga tahu cara mendaur ulang dan mengurangi limbah. Selain itu, pemerintah dan pihak terkait juga perlu memperhatikan infrastruktur pengelolaan sampah. Penambahan jumlah tempat sampah, frekuensi pengangkutan sampah, dan program-program pengelolaan limbah yang inovatif dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini. Karakteristik pertumbuhan volume sampah yang tajam pada momen-momen tertentu perlu dipahami dan diantisipasi oleh pemerintah agar tidak terus menerus menjadi masalah setiap tahunnya. Akhirnya, momen Ramadhan seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak hanya berfokus pada ibadah dan ritual spiritual, tetapi juga pada tanggung jawab kita terhadap lingkungan. Peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan yang sehat harus menjadi bagian dari perayaan dan tradisi kita. Dengan begitu, kita tidak hanya merayakan Ramadhan dengan penuh makna, tetapi juga dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap bumi dan semua makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment