Dispar Bandar Lampung Minta Pengelola Wisata Lakukan Mitigasi Bencana Jelang Lebaran

1 hari yang lalu
5


Loading...
Jelang lebaran Idul Fitri, Dispar Bandar Lampung meminta agar pengelola wisata mulai melakukan mitigasi bencana.
Berita mengenai permintaan Dinas Pariwisata (Dispar) Bandar Lampung untuk pengelola wisata melakukan mitigasi bencana menjelang Lebaran adalah langkah yang sangat penting. Mitigasi bencana merupakan upaya preventif yang bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Di Indonesia, dengan letak geografis yang berada di daerah rawan bencana, terutama bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir, kesadaran akan pentingnya mitigasi ini harus ditingkatkan, terutama di sektor pariwisata yang menjadi salah satu pilar perekonomian daerah. Lebaran adalah momen di mana jumlah wisatawan, baik lokal maupun dari luar daerah, meningkat tajam. Hal ini membuat destinasi wisata menjadi lebih rentan terhadap berbagai risiko, baik yang berasal dari alam maupun dari kepadatan pengunjung. Permintaan Dispar agar pengelola wisata melakukan mitigasi bencana seharusnya dimaknai sebagai langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan pengunjung. Ini termasuk penyiapan infrastruktur yang aman, pemahaman dan pelatihan bagi staf mengenai prosedur darurat, serta pengembangan rencana evakuasi yang jelas. Selain itu, mitigasi bencana juga mencakup komunikasi yang efektif kepada wisatawan. Pengelola wisata perlu memberikan informasi yang jelas tentang tindakan yang harus diambil jika terjadi bencana, serta menyediakan fasilitas yang memadai untuk menanggulangi situasi darurat. Hal ini tidak hanya melindungi pengunjung, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor pariwisata di daerah tersebut. Di sisi lain, langkah mitigasi bencana juga seharusnya menjadi bagian dari pemikiran yang lebih luas mengenai keberlanjutan pariwisata. Pengelola wisata perlu berkomitmen tidak hanya untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung tetapi juga menjaga lingkungan dan masyarakat sekitar. Dalam konteks ini, pengelolaan risiko bencana menjadi bagian penting dari pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Rencana mitigasi bencana seharusnya tidak hanya diterapkan menjelang Lebaran, tetapi harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang pengelolaan destinasi wisata. Dengan huruf kerjasama antara pemerintah daerah, pengusaha, dan komunitas lokal, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan. Selain itu, program edukasi tentang mitigasi bencana bagi masyarakat lokal juga perlu dilakukan, sehingga mereka bisa berkontribusi dalam menciptakan pariwisata yang aman dan berkelanjutan. Akhir kata, tantangan yang dihadapi oleh sektor pariwisata di Bandar Lampung menjelang Lebaran bukan hanya berkaitan dengan lonjakan jumlah pengunjung, tetapi juga dengan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Dengan adanya koordinasi yang baik serta penerapan mitigasi bencana secara efektif, bukan hanya keselamatan pengunjung yang terjamin, tetapi juga reputasi pariwisata daerah akan semakin kuat dan menarik lebih banyak wisatawan di masa depan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment