Loading...
Lansia 80 tahun di Banten jadi korban rentenir! Tanah 100 meter dirampas, utang Rp 500 ribu bengkak jadi Rp 40 juta. Ratusan warga juga jadi korban.
Berita mengenai utang berobat yang melambung dari Rp 500 ribu menjadi Rp 40 juta dan berujung pada pengambilan tanah milik seorang lansia oleh rentenir sangat mengkhawatirkan. Kasus seperti ini mencerminkan betapa rentannya posisi masyarakat, khususnya yang kurang beruntung secara ekonomi, di tengah sistem pinjaman yang tidak berkeadilan. Rentenir sering kali mengambil keuntungan dari situasi sulit orang lain dengan memberikan pinjaman yang tampak menarik di awal, tetapi berujung menjadi jeratan utang yang sulit untuk dilunasi.
Utang berobat seharusnya tidak menjadi hal yang membebani kehidupan seseorang. Di idealnya, layanan kesehatan haruslah dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat tanpa adanya paksaan untuk meminjam dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Naiknya utang hingga ratusan kali lipat menunjukkan adanya praktik eksploitasi yang sangat merugikan, dan ini menciptakan domino efek yang lebih luas dalam masyarakat ketika individu mengalami kebangkrutan atau kehilangan aset berharga seperti tanah. Situasi ini tidak hanya menyengsarakan individu yang bersangkutan, tetapi juga bisa berdampak negatif pada keluarganya dan komunitas sekitar.
Pemerintah dan lembaga terkait harus bertindak lebih tegas terhadap praktek rentenir yang merugikan, dengan meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan yang terjangkau dan menegakkan regulasi yang lebih ketat mengenai pinjaman. Diperlukan juga edukasi bagi masyarakat tentang pengelolaan keuangan dan risiko berutang, agar mereka tidak terjebak dalam jeratan utang yang tidak berkesudahan. Selain itu, inisiatif dari lembaga-lembaga keuangan formal untuk menyediakan skema pinjaman yang adil dengan bunga rendah dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir.
Kejadian seperti ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan mendukung orang-orang yang mungkin mengalami kesulitan. Solidaritas dalam komunitas bisa menjadi jembatan untuk mengurangi dampak negatif dari utang, dengan cara saling membantu dan mencari solusi bersama. Masyarakat juga perlu mendorong perbaikan regulasi dan kebijakan dari pemerintah yang bisa mencegah eksploitasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Akhirnya, ada baiknya kita juga memikirkan tentang sistem kesehatan nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Tanpa reformasi yang signifikan dalam akses dan kualitas layanan kesehatan, akan selalu ada individu yang terjebak dalam siklus utang akibat kebutuhan medis. Ini adalah isu yang lebih besar yang harus ditangani secara komprehensif dan kolektif agar tragedi seperti yang dialami lansia tersebut tidak terulang di masa depan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment