Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) memberi penekanan khusus kepada seluruh Kepala Sekolah. Berita mengenai perintah tegas Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) kepada seluruh kepala sekolah (kepsek) untuk memperhatikan kebersihan toilet sekolah adalah sebuah langkah yang sangat positif dan diperlukan. Kebersihan toilet di sekolah sering kali dianggap sebagai masalah sepele, tetapi sejatinya memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kenyamanan siswa. Ketika fasilitas sanitasi ini dijaga dengan baik, siswa akan merasa lebih nyaman dan aman, sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh pada kegiatan belajar mengajar. Kebersihan toilet di sekolah sering kali mencerminkan perhatian pengelola sekolah terhadap kesejahteraan siswa. Jika toilet dalam keadaan bersih, siswa akan lebih terdorong untuk menggunakan fasilitas tersebut tanpa merasa enggan atau khawatir akan kesehatan mereka. Hal ini juga berkaitan dengan pembiasaan hidup bersih dan sehat yang harus diajarkan sejak dini. Pendidikan kesehatan dan kebersihan harus sejalan dengan penyediaan fasilitas yang memadai agar nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, perhatian terhadap kebersihan toilet sekolah juga menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap isu kesehatan masyarakat, khususnya dalam konteks pendidikan. Toilet yang bersih dan terawat dapat mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, dan penyakit menular lainnya. Hal ini sangat penting, terutama di lingkungan sekolah yang dapat menjadi tempat penularan penyakit jika kondisi kebersihannya tidak dijaga dengan baik. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya berdampak pada individu siswa, tetapi juga pada komunitas sekolah secara keseluruhan. Perintah ini juga membuka ruang bagi para kepala sekolah untuk lebih proaktif dalam mengelola dan memperbaiki fasilitas yang ada. Para kepala sekolah diharapkan tidak hanya menunggu arahan dari pemerintah, tetapi juga berinovasi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Misalnya, dengan membentuk tim kebersihan yang melibatkan siswa maupun guru, sehingga rasa memiliki terhadap kebersihan sekolah dapat dibangun bersama. Hal ini juga akan mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan rumah dan masyarakat. Namun, agar perintah ini dapat diimplementasikan dengan efektif, perlu adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, dan dinas pendidikan. Semua pihak harus menyadari bahwa kebersihan toilet sekolah bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan merupakan tanggung jawab bersama. Dinas pendidikan juga perlu memberikan pelatihan dan sumber daya yang diperlukan agar kepala sekolah dan staf sekolah dapat melakukan perawatan dan pembersihan dengan baik. Dengan langkah-langkah yang konkret dan kesadaran bersama, kebersihan toilet sekolah dapat terjaga dengan optimal. Jika ini dapat terwujud, maka kita tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, tetapi juga membentuk generasi yang peduli terhadap kesehatan dan kebersihan. Ini adalah investasi jangka panjang bagi kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Diharapkan, inisiatif ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengambil langkah serupa dalam memperhatikan fasilitas sanitasi di sekolah-selolah mereka.