Pangdam IX Udayana Mitra Bulog Beli Gabah Petani Dengan Harga Rp 6.500 per Kg - Pos-kupang.com

1 hari yang lalu
4


Loading...
Untuk itu Pangdam meminta anggota Babinsa  TNI Kodim 1613 Sumba Barat untuk bekerjasama mensukseskan swadsembada pangan di daerah ini.
Berita mengenai Pangdam IX Udayana yang bekerja sama dengan Bulog untuk membeli gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kg merupakan langkah yang positif dalam mendukung kesejahteraan petani. Harga tersebut bisa dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha dan kerja keras petani dalam menghasilkan padi, mengingat sektor pertanian merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Dalam konteks ini, dukungan dari aparat militer seperti Pangdam IX Udayana menunjukkan bahwa pemangku kepentingan tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga pada aspek sosial ekonomi masyarakat. Dalam situasi di mana harga gabah seringkali berfluktuasi dan tidak selalu menguntungkan bagi petani, harga tetap yang ditawarkan oleh Bulog dapat membantu menstabilkan pendapatan mereka. Langkah ini bisa menjadi solusi untuk mencegah praktik perantara yang seringkali merugikan petani, di mana harga yang diterima petani bisa jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga jual di pasar. Dengan cara ini, diharapkan petani bisa lebih mandiri dan merencanakan pengeluaran mereka dengan lebih baik. Melalui kerjasama ini, diharapkan pula akan ada peningkatan keterlibatan pemerintah dalam memfasilitasi pertanian lokal. Aspek ini penting, mengingat sektor pertanian seringkali terpinggirkan dalam kebijakan pembangunan. Selain itu, keterlibatan Pangdam juga bisa menjadi sinyal bahwa pertanian adalah bagian dari ketahanan nasional yang harus diperhatikan, mengingat keberadaan pangan yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi stabilitas sosial dan ekonomi negara. Namun, terlepas dari langkah positif ini, tantangan yang masih harus dihadapi adalah bagaimana memastikan harga tersebut tidak hanya berlaku untuk saat-saat tertentu, tetapi bisa menjadi kebijakan yang berkelanjutan. Perlu adanya mekanisme yang jelas terkait implementasi harga beli tersebut agar petani merasa dirugikan di masa mendatang. Selain itu, jika harga beli ditetapkan dengan cara yang baik, hal ini bisa mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Aspek lain yang patut diperhatikan adalah pendidikan dan pelatihan bagi petani, agar mereka mampu mengelola hasil pertaniaan dengan lebih efektif. Ini termasuk pelatihan dalam teknologi pertanian, pengelolaan pascapanen, serta pemasaran produk. Pengembangan kapabilitas ini tentu menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing produk pertanian lokal. Dalam konteks yang lebih luas, kerjasama ini juga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Keberhasilan program ini bisa ditiru dan disesuaikan dengan kondisi lokal masing-masing daerah. Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak terkait untuk terus memantau dan mengevaluasi program ini agar memberikan dampak yang maksimal bagi petani dan pertanian nasional secara keseluruhan. Secara keseluruhan, langkah Pangdam IX Udayana dan Bulog ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar instansi dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat dan keterlibatan berbagai pihak, diharapkan penumbuhan sektor pertanian akan membawa kesejahteraan yang berkelanjutan untuk petani dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment