Loading...
Kylian Mbappe kembali ke timnas Prancis setelah enam bulan absen. Ia mengakui kritik terhadap performanya sebagai kapten dan berjanji untuk memperbaiki diri.
Berita mengenai Kylian Mbappe yang belum sempurna sebagai kapten timnas Prancis menjadi sorotan menarik dalam dunia sepak bola. Sebagai pemain muda yang memiliki bakat luar biasa dan prestasi yang gemilang di level klub, tanggung jawab sebagai kapten timnas sering kali menjadi tantangan yang berat. Meskipun Mbappe sudah menunjukkan performa yang mengesankan di lapangan, peran kapten lebih dari sekadar kemampuan teknis—ia mencakup kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan untuk menginspirasi rekan-rekan setim.
Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa menjadi kapten berarti harus mampu membawa tim melewati masa-masa sulit. Dalam hal ini, Mbappe harus mengembangkan kemampuannya untuk mempengaruhi permainan, terutama dalam situasi tekanan tinggi ketika strategi permainan tidak berjalan sesuai rencana. Menjadi kapten berarti harus berani mengambil keputusan yang tepat serta memberikan motivasi kepada rekan-rekan setim, hal ini mungkin tidak selalu sejalan dengan insting alami seorang pencetak gol.
Di sisi lain, Mbappe memiliki keunggulan sebagai seorang pemain muda yang telah banyak berkompetisi di level tertinggi. Dia belajar dari kapten-kapten sebelumnya dan elemen-elemen kepemimpinan yang mereka lakukan. Dengan pengalaman internasional yang dia miliki, Mbappe juga dapat menarik pelajaran dari berbagai situasi yang dihadapinya, yang pada akhirnya akan membentuknya menjadi seorang kapten yang lebih baik.
Namun, penting untuk memberikan ruang bagi Mbappe untuk berkembang. Setiap kapten memerlukan waktu dan pengalaman terbentang untuk mengasah keterampilan kepemimpinan mereka. Harapan tinggi dari publik dan media terkadang dapat menambah tekanan yang tidak perlu. Dalam situasi ini, dukungan dari manajer tim dan para pemain veteran sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang positif dan memungkinkan Mbappe belajar serta tumbuh dalam perannya.
Dari sudut pandang taktik, pelatih juga harus mempertimbangkan cara memfasilitasi kepemimpinan Mbappe di lapangan. Formasi dan strategi permainan harus disesuaikan agar mengoptimalkan potensi kepemimpinannya, sambil memberikan kesempatan bagi pemain lain untuk mengisi peran tersebut ketika dia belum dapat memimpin dengan sepenuhnya.
Sebagai kesimpulan, sementara Mbappe mungkin belum sempurna dalam perannya sebagai kapten, potensi yang dimilikinya tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan dukungan yang tepat dan kesempatan untuk belajar dari pengalaman, Mbappe bisa jadi seorang kapten yang tidak hanya menjadi teladan di lapangan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi pemain Prancis mendatang. Dalam jangka panjang, perjalanan ini akan menjadi bagian fundamental dari perkembangan karirnya dan timnas Prancis itu sendiri.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment