Sebanyak 295 personel gabungan disiapkan untuk melayani dan menjaga kamtibmas di wilayah hukum Polres Probolinggo selama lebaran. Berita mengenai penugasan 295 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Lebaran di Probolinggo mencerminkan perhatian serius dari pihak berwenang dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama momen penting ini. Lebaran adalah waktu yang penuh dengan tradisi, kebersamaan, dan kegiatan yang meningkat, sehingga kehadiran personel keamanan sangat diperlukan untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Tindakan mengerahkan personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk kepolisian, TNI, dan lembaga terkait lainnya, menunjukkan upaya kolaboratif yang dapat meningkatkan efektivitas pengamanan. Dengan meningkatkan visibilitas petugas di lapangan, masyarakat akan merasa lebih aman dan tenang dalam menjalani kegiatan mereka, baik itu ritual ibadah, pertemuan keluarga, atau aktivitas sosial lainnya. Ini adalah langkah penting untuk mencegah terjadinya tindak kriminal atau gangguan yang dapat merusak suasana Lebaran. Keamanan selama perayaan Lebaran juga berkaitan erat dengan protokol kesehatan, khususnya pasca-pandemi COVID-19. Dengan adanya personel yang siap siaga, diharapkan dapat mengawasi dan memastikan bahwa protokol kesehatan diikuti, seperti menjaga jarak dan penggunaan masker di lokasi keramaian. Ini akan membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit, sambil tetap memungkinkan masyarakat untuk merayakan momen berharga ini dengan aman. Selain itu, pengamanan Lebaran tidak hanya sebatas pengawasan dan penegakan hukum, tetapi juga mencakup pendekatan yang lebih humanis. Personel keamanan yang ramah dan membantu bisa berperan penting dalam menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi masyarakat. Saling menghormati dan berinteraksi dengan baik antara petugas dan warga bisa membangun kepercayaan dan kerjasama, sehingga keamanan dan ketertiban tidak hanya ditentukan oleh penegakan hukum, tetapi juga oleh kesadaran masyarakat itu sendiri. Dengan disiapkannya personel gabungan, diharapkan bahwa potensi masalah, seperti kemacetan lalu lintas, kerumunan berlebihan, atau masalah sosio-kultural lainnya dapat diantisipasi dengan baik. Pengaturan arus lalu lintas, khususnya di titik-titik vital seperti tempat ibadah dan pusat perbelanjaan, harus menjadi prioritas untuk menghindari penumpukan massa yang berlebihan. Semoga langkah ini juga bisa menjadi contoh bagi wilayah lain untuk memperhatikan pentingnya pengamanan saat momen-momen besar. Kesiapan aparat keamanan bukan hanya sekedar formalitas, tetapi merupakan bagian dari tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang. Dengan harapan, momentum Lebaran bisa menjadi tempat berkumpul yang harmonis, penuh kebahagiaan, dan jauh dari ketidaknyamanan. Akhirnya, penting bagi masyarakat untuk ikut berperan dalam menjaga keamanan lingkungan selama perayaan Lebaran. Partisipasi aktif dari warga dalam melaporkan hal-hal mencurigakan atau berkontribusi terhadap suasana yang aman dan nyaman sangat dibutuhkan. Kolaborasi antara masyarakat dan aparat keamanan akan membantu memperkuat ikatan sosial serta menciptakan suasana Lebaran yang tentram dan bersyukur.