Loading...
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengajak kaum muda untuk memperkuat literasi politik.
Tanggapan terhadap berita mengenai Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, yang mengajak anak muda untuk memperkuat literasi politik sangatlah penting dalam konteks perkembangan demokrasi dan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda. Meningkatkan literasi politik di kalangan anak muda merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya menjadi pemilih yang cerdas, tetapi juga aktif dalam proses pembuatan kebijakan.
Literasi politik mencakup pemahaman tentang sistem pemerintahan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta cara berpartisipasi dalam proses politik. Ketika anak muda memiliki pemahaman yang baik tentang ini, mereka menjadi lebih mampu untuk menyuarakan pendapat, mengkritisi kebijakan, dan terlibat dalam diskusi yang konstruktif. Ini sangat krusial di Indonesia, di mana generasi muda merupakan masa depan bangsa dan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif.
Sarif Abdillah juga menekankan pentingnya peran aktif anak muda dalam memperjuangkan isu-isu yang relevan dengan mereka. Di era informasi yang cepat seperti sekarang, anak muda mudah terpengaruh oleh berbagai informasi, baik yang benar maupun yang salah. Oleh karena itu, literasi politik yang baik akan membantu mereka untuk menilai informasi dengan lebih kritis dan tidak terjebak dalam hoaks atau berita palsu.
Selain itu, ajakan ini juga mencerminkan suatu kesadaran dari para pemimpin politik tentang pentingnya keterlibatan generasi muda dalam politik. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya ingin mengandalkan suara kaum tua, tetapi juga ingin mengajak anak muda untuk ikut andil dalam menentukan arah pembangunan dan kebijakan yang diambil. Keterlibatan generasi muda dalam politik akan membawa perspektif baru yang segar dan inovatif, yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Namun, untuk mencapai tujuan ini, perlu ada dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak seperti institusi pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan media. Pendidikan formal dan non-formal perlu menyematkan pendidikan politik sebagai bagian dari kurikulum agar anak muda dapat memiliki pemahaman yang mendalam. Selain itu, platform-platform yang memfasilitasi diskusi dan pertukaran ide antara generasi muda juga harus diperkuat.
Dengan demikian, ajakan Sarif Abdillah agar anak muda memperkuat literasi politik adalah langkah positf yang perlu didukung dan diteruskan dalam bentuk aksi nyata. Jika anak muda dapat lebih memahami politik dan berpartisipasi aktif, maka masa depan demokrasi Indonesia akan menjadi lebih cerah, karena akan ada generasi pemimpin yang terdidik, kritis, dan bertanggung jawab. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih demokratis.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment