Loading...
Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Terminal Tipe B Sangatta, Sukirman bahwa dari 11 unit yang beroperasional hanya berangkat 2.
Tanggapan terhadap berita berjudul "Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran di Kutai Timur, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu-lintas" menunjukkan pentingnya perhatian terhadap mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran. Setiap tahun, rutin terjadi peningkatan jumlah pemudik yang membawa tantangan tersendiri bagi pengelola transportasi dan infrastruktur di berbagai daerah, termasuk di Kutai Timur. Dengan lonjakan jumlah kendaraan yang signifikan, persiapan serta rekayasa lalu lintas menjadi kunci utama untuk menjaga kelancaran dan keselamatan arus mudik.
Rekayasa lalu lintas oleh Dinas Perhubungan (Dishub) sangat krusial dalam menghadapi puncak arus mudik, terutama di titik-titik rawan kemacetan. Inisiatif ini tidak hanya akan membantu mengurangi kemacetan, tetapi juga dapat mengurangi potensi kecelakaan yang bisa terjadi akibat volume kendaraan yang tinggi. Dengan memetakan dan mengatur arus lalu lintas secara efektif, Dishub dapat menciptakan situasi yang lebih aman dan nyaman bagi para pemudik, serta memastikan perjalanan mereka berlangsung lancar.
Selain itu, penting untuk melibatkan masyarakat dalam proses ini. Sosialisasi mengenai rencana rekayasa lalu lintas perlu dilakukan agar warga dan pemudik memahami perubahan yang akan diimplementasikan. Dengan adanya komunikasi yang baik, masyarakat dapat lebih peka terhadap aturan dan salah satu contohnya adalah pemilihan waktu keberangkatan yang tepat agar tidak terjebak dalam kemacetan panjang. Ini juga mendorong pemudik untuk lebih bijak dalam memilih moda transportasi atau rute perjalanan yang akan dilalui.
Tidak kalah pentingnya adalah infrastruktur pendukung di kawasan tersebut. Pihak berwenang perlu memastikan bahwa jalan-jalan yang dilalui pemudik dalam kondisi baik. Seringkali, kondisi jalan yang rusak menjadi salah satu faktor penyebab terhambatnya arus kendaraan. Oleh karena itu, persiapan fisik harus dilakukan jauh sebelum puncak mudik menjelang.
Di samping itu, situasi seperti ini juga menjadi ajang bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat. Pengelolaan yang baik terhadap arus mudik tidak hanya menggambarkan sikap responsif pemerintah, tetapi juga dapat meningkatkan citra positif daerah di mata masyarakat, terutama para pemudik yang merindukan kampung halaman.
Adanya sistem monitoring lalu lintas yang baik selama arus mudik juga akan sangat membantu dalam mengidentifikasi titik-titik macet dan melakukan penanganan secara real-time. Ini wajib dilakukan demi menjaga agar arus lalu lintas tetap terjaga dan menghindari penumpukan kendaraan yang bisa berpotensi mengganggu perjalanan. Dengan teknologi yang terus berkembang, penerapan sistem ini seharusnya menjadi hal yang lebih mudah dilakukan saat ini.
Sebagai penutup, persiapan yang matang dari Dishub dan sinergi antara masyarakat dan pemerintah dapat membuat perjalanan mudik Lebaran menjadi pengalaman yang menyenangkan. Mudik bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga merupakan momentum berharga bagi keluarga dan tradisi. Oleh karena itu, menjaga kelancaran dan keselamatan arus mudik adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat diabaikan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment