Loading...
Terungkap, sebelum tewas dibunuh, sales cantik asal Palopo, Sulawesi Selatan, Feni Ere, sempat mengalami aksi rudapaksa yang dilakukan pelaku.
Berita mengenai kasus pembunuhan yang melibatkan seorang sales cantik bernama Feni Ere sungguh mengguncang publik dan menimbulkan beragam reaksi. Kasus ini tidak hanya mengekspos kekejaman yang tak terbayangkan, tetapi juga membuka diskusi yang lebih luas tentang isu-isu yang berkaitan dengan keselamatan perempuan, tindakan kekerasan, serta perlunya sistem hukum yang lebih responsif terhadap kasus-kasus seperti ini.
Keberanian Feni untuk bekerja di sektor penjualan, terutama di lapangan, menunjukkan semangat juangnya untuk mandiri dan berkontribusi secara ekonomi. Namun, tragisnya, kasus ini menunjukkan bahwa meskipun perempuan dapat memiliki peran yang aktif dalam masyarakat, mereka masih menghadapi berbagai risiko, termasuk kekerasan berbasis gender. Situasi ini memicu pertanyaan tentang bagaimana masyarakat dan lingkungan sekitar bisa lebih mendorong rasa aman bagi perempuan, baik dalam konteks pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.
Tindakan yang dihadapi Feni sebelum kematiannya — dirudapaksa — merupakan salah satu bentuk kekerasan tertinggi yang dapat dialami oleh seorang wanita. Ini bukan hanya sebuah pelanggaran terhadap hak asasi manusia, tetapi juga mencerminkan masalah mendasar dalam sikap masyarakat terhadap perempuan. Pendidikan dan kesadaran tentang hak-hak perempuan harus ditingkatkan, sehingga individu dapat lebih peka terhadap isu-isu ini dan berani melawan segala bentuk kekerasan.
Di sisi lain, kasus ini juga menyoroti perlunya peningkatan sistem hukum dan penegakan hukum yang lebih tegas. Banyak perempuan yang tidak melaporkan kasus kekerasan yang mereka alami karena merasa tidak ada keadilan yang akan didapatkan atau takut akan stigma sosial. Oleh karena itu, sudah saatnya untuk mendorong reformasi dalam prosedur hukum agar korban merasa didengar dan diperlakukan dengan layak.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam merespons tragedi seperti ini. Diskusi publik yang berkelanjutan mengenai kekerasan terhadap perempuan serta penguatan jaringan dukungan bagi korban adalah langkah awal untuk menciptakan perubahan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan memberikan dukungan kepada korban sangatlah diperlukan.
Tidak kalah pentingnya adalah peran media dalam memberitakan kasus-kasus seperti ini. Media memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi dengan cara yang sensitif dan bertanggung jawab, menghindari sensationalisme yang bisa memperburuk situasi, serta memberi ruang bagi suara para korban. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat berempati dan mendorong perubahan positif yang diharapkan.
Akhirnya, kasus tragis ini hendaknya menjadi panggilan bagi seluruh elemen masyarakat — mulai dari individu, lembaga pendidikan, organisasi sosial, hingga pemerintah — untuk bersatu dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan. Seluruh aspek kehidupan, baik hukum maupun sosial, harus saling mendukung dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua perempuan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment